Mohon tunggu...
ariessta dwi
ariessta dwi Mohon Tunggu... -

indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peranan Dinas Sosial dalam Pemberantasan Eksploitasi Anak

4 Januari 2014   12:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:10 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Membicarakan anak jalanan, umumnya mereka berasal dari keluarga yang kehidupan ekonominya lemah dan pekerjaannya berat. Anak jalanan tumbuh dan berkembang dengan latar belakang kehidupan jalanan yang penuh dengan kemiskinan, penganiayaan, dan kehilangan rasa kasih sayang. Hal ini cenderung membuat mereka berperilaku negatif dan tidak mematuhi aturan. Seperti teori yang dikemukan oleh Charles H. Cooley tentang “self concept”, teori ini menjelaskan bahwa seseorang berkembang melalui interaksinya dengan orang lain. Begitu juga dengan apa yang terjadi pada anak – anak jalanan, mereka tumbuh disekitar orang – orang yang tidak memiliki norma yang sempurna sehingga mereka anak jalanan akan menjadi seperti orang dengan siapa mereka sering berinteraksi.

Seorang anak yang terhempas dari keluarganya, lantas menjadi anak jalanan disebabkan oleh banyak hal. Penganiayaan kepada anak merupakan salah satu penyebab utama anak menjadi anak jalanan. Penganiayaan itu meliputi mental dan fisik mereka. Lain daripada itu, pada umumnya anak jalanan berasal dari keluarga yang pekerjaannya berat dan ekonominya lemah. Kondisi anak-anak yang kian terpuruk hanya teramati dari tampilan fisiknya saja. Padahal di balik tampilan fisik itu ada kondisi yang memprihatinkan, bahkan kadang-kadang lebih dahsyat. Kondisi ini disebabkan oleh makin rumitnya krisis di Indonesia : krisis ekonomi, hukum, moral, dan berbagai krisis lainnya.

Menurut M. Ishaq (2000), ada tiga kategori kegiatan anak jalanan yakni, mencari kepuasan, mencari nafkah, tindakan asusila. Kegiatan anak jalanan ini disebabkan oleh keadaan kota yang padat penduduknya dan banyak keluarga yang bermasalah membuat anak-anak ini yang kekurangan gizi dan kasih sayang. Pada tulisan ini penulis lebih memfokuskan kepada kegiatan anak jalanan yang kedua yaitu “ mencari nafkah”.

Upaya menangani anak jalanan, tidak bisa dilakukan secara parsial atau diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah semata melainkan perlu penanganan dan kepedulian bersama dan kerjasama semua warga, dalam hal ini pemerintah, perguruan tinggi, swasta maupun masyarakat. Hal tersebut sebagaimana dikemukakan Freeman (1984) bahwa stakeholders merupakan individu atau kelompok yang bisa mempengaruhi dan/ atau dipengaruhi oleh sebagai dampak dari aktivitas-aktivitasnya. Stakeholders utama dalam pengananan anak jalanan selain pemerintah adalah perguruan tinggi.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan pendampingan atau mentoring, bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Kota Serang. Mentoring menurut Baban Sarbana, merupakan sarana bagi seseorang yang ingin belajar untuk menjadi lebih dewasa, di mana dalam proses mencapai kedewasaan tersebut, diperlukan adanya bimbingan/arahan dari seorang yang disebut dengan mentor.

Berkaitan dengan program Dinas Sosial dalam memberantas eksploitasi anak, melindungi dan memenuhi hak-hak mereka. Hak hidup, pendidikan dan hak kesehatan. Salah satu program Dinas Sosial Provinsi Banten adalah posko sahabat anak. Dimana si anak itu disediakan pos disudut kota serang, dan diawasi oleh dinas sosial provinsi Banten. Dinas sosial provinsi Banten juga telah menjalankan salah satu program mereka, yaitu memberikan pelatihan pekerjaan kepada para anak jalanan dan gelandangan tersebut agar mendapatkan ketrerampilan untuk bisa dimanfaatkan dikemudian hari.

Dinas sosial provinsi Banten telah memprogramkan banyak kegiatan untuk anak jalanan, salah satunya adalah adanya program pembersihan anak jalanan tahun 2014 nanti. Namun untuk masalah penampungan anak jalanan yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap adalah rumah untuk mereka. Keterbatasan biaya dan minimnya ikut serta masyarakat dalam mensukseskan program Dinas Sosial Provinsi Banten. Pentingnya keikutsertaan masyarakat dalam menjalani program Dinas Sosial dalam menangani anak jalanan agar mendapatkan segala hak mereka.

Kurangnya koordinasi antara Dinas Sosial provinsi Banten dengan Dinas Sosial Kota Serang dan Dinas Sosial kabupaten Serang membuat kurang berjalannya program program yang telah ditetapkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun