Dari kamera itu dapat terlihat calon siswa -- siswi SMA Pejuang Muda yang sedang tenggelam dalam sorak sorai bergembira, bergembira semua...ups maaf maksudnya bersorak sorai melihat  aksi para pemain basket yang sedang berlaga. Mari kita lihat lebih dekat(zoom in) lagi. Calon siswa -- siswi kelas 10 c yang juga memberikan sumbangsih dalam kemeriahan acara itu. Lebih dekat lagi. Calon siswi kelas 10 c yang sedang asik membicarakan para pemain basket yang menurut mereka paling tampan. Sekarang kita tahu apa yang menjadi objek Dimmy untuk difoto. Satu nama siswi... Meisya. Yup, itulah yang mampu membuat Dimmy seperti tersihir dan rela melakukan apa saja agar gadis pujaannya dapat menjadi bagian dalam dokumentasi pertandingan basket tersebut.
"Dim, tadi slam dunk gua udah lu captured belom?" Bidikan Dimmy terganggu oleh jari jemari yang setelah ditelusuri ternyata sang pemiliknya adalah Netnet. "Gimana? Udah belom? Sekalian foto gua sekarang aja deh, mumpung bolanya lagi ada sama gua nih." Pertanyaannya itu dilakukannya saat ia sedang mendribble bola, hal itu dilakukannya untuk memamerkan kebolehannya di depan calon siswa-siswi SMA Pejuang Muda.
"Dim... Dim! Kok diem aja? Woyy... Yaahh, gua dicuekin. Lu lagi motret siapa sih?" Netnet terus memanggil sobatnya itu dengan terus berusaha menghindari pemain lawanyang berusaha merebut bola basket yang dipegangnya. "Net, oper dong bolanya." Teriak pelatih bola basket SMA Pejuang Muda. Dengan perasaan masih kecewa karena aksinya tidak difoto oleh Dimmy, akhirnya Netnet terpaksa mengoper bola basket tersebut kepada teman satu timnya untuk melanjutkan pertandingan.
"Bagaimana Dim? Apakah sudah banyak foto dokumentasi yang sudah kamu ambil?" tiba- tiba terdengar suara yang sudah tidak asing lagi di telinga Dimmy. Kontan Dimmy langsung mengarahkan kameranya ke arah lain. " I..i..iya pak, su...sudah, ini saya sedang mengerjakannya." Dimmy tahu bahwa yang bertanya adalah Pak Par yang memang mempercayakan tugas dan tanggung jawab pendokumentasian itu kepadanya. Untuk menghindari omelan Pak Par yang lebih menyeramkan daripada genderuwo pohon di belakang sekolah, maka Dimmy dengan terpaksa harus menghentikan proses pendokumentasian pribadi miliknya.
       Â
"Dim, liat hasil foto pertandingan tadi dong. Gimana? Aksi gua keren ga?" Netnet mengagetkan Dimmy yang sedang sibuk melihat hasil foto pertandingan basket yang baru saja selesai 10 menit sebelumnya.
"Lumayan Net, Cuma kalo lu mau liat entar aja ya. Ini mau gua edit dulu soalnya mau dikasihin ke Pak Par. " Dimmy masih serius melihat hasil fotonya tanpa mempedulikan Netnet yang dengan susah payah mencoba mengintip hasil foto tersebut dari balik punggung Dimmy.
"Ah, elu mah ga asik Dim. Ya udahlah, tapi lu janji ya entar mau ngeliatin ke gua." Netnet ngeloyor meninggalkan Dimmy yang masih autis melihat hasil fotonya. "
"Sip, entar gua janji bakal gua liatin ke lu. Kalo gua inget." Sambung Dimmy tersenyum melihat Netnet yang memasang wajah manyunnya meninggalkan dirinya.
"Eh, tadi pertandingannya seru banget ya?" terdengar sayup=sayup suara seorang gadis yang sedang berbincang dengan temannya dari lorong sebrang.
Dengan sigap Dimmy langsung tertegun mendengar suara yang sangat dihapalnya tersebut. Spidersensenya langsung menyala dan gerak refleksnya membuat dia langsung menuju ke sumber suara tersebut.