“What? Lw ngg salah sama apa yang lw ucapkan barusan?” tanya Sashi dengan penuh kekagetan
“Kenapa memang ada yang salah sama pernyataan gw tadi”
Yang dijawab hanya dengan gelengan kepala Sashi
“Trus kenapa lw harus heboh gitu? Seolah lw denger berita ap gt!”
“ Tapi bwt gw ini masih berita yang sesuatu banget, seperti...”
Sashi pun masih bingung dengan apa yang harus diucapkan berikutnya.
“Gw nyaman banget dengannya, itu yang paling utama gw rasakan.”
“Tapi kan Ryn...”
Belum selesai Sashi melanjutkan ucapannya, dipotong langsung oleh Aryn.
“Keluarganya? Gw tw itu kok, gw kan tidak merebut apapun dari kehidupannya...gw sayang sama dia, apa itu salah? Toh bukan mau gw juga kan terjadi hal seperti ini....semua diluar kehendak kita...”
“Nggak ada yang salah sih sebenarnya. Menyayangi, mencintai itu adalah hak tiap manusia dan semua rasa itu nggak bisa kita atur sebelumnya. Tapi...” kata2 Sashi terputus lagi, tanpa tahu apa yang harus dilanjutkan berikutnya”
“Nah lw tw itu, tapi sudahlah....gw juga bingung sendiri sebenarnya, nggak ngerti juga kenapa gw harus menjalani cerita seperti ini...”
aku sangat merindukan kamu
aku menginginkan kita tetap bersama
dan aku berharap kamu jangan pergi
tentang apa yang aku rasakan sekarang ini
aku ingin menjadi bagian dari sedikit cerita hidupmu
aku sayang kepadamu
Aku tidak tahu apakah kamu merasakan
hal yang sama seperti aku
dari perhatianmu, perilakumu
sikapmu, maupun tegur sapamu
sedang menyapa aku
Perhatianmu seakan memberikan rasa sayang itu
yang kamu berikan ke aku lebih
dan kamu bisa membuat aku tersenyum
dan menyenangkan hati ku
Jujur...
aku semakin sayang kamu
apa kau merasakan itu
apakah ini hanya ketakutan ku yang tidak beralasan
Dan aku berharap
Kamu bisa menjawab pertanyaanku penuh dengan kangen dan sayang…
“Hadeuuuuh, gimana nggak klepek2 dapet puisi seperti itu....senyum2 sendiri ngga jelas, duh temen gw lama2 bisa gila beneran nih gara2 mengidap virus aneh itu” sindir Sashi yang melihat Aryn senyum senyum sendirian disudut ruangan itu.
“Sudah deh cukup nyindirnya....tapi setelah gw pikir2, gw kok kaya ABG yang baru pertama kali pacaran gitu ya...”
“Tepatnya bukan lw duanks, tapi kalian, sama kaya anak SD yang baru pertama kali jatuh cinta, penuh gombalan2 nggak jelas, senyum2 nggak pasti, aneh gitu deh kalian”
“Kok lw sewot gitu sih, nggak turut berbahagia apa lihat temannya lagi berbunga2 begini...”
“Masih bingung dan nggak habis pikir sama kalian berdua, pusing lah gw menerka2 apa yang terjadi sama kalian sebenarnya”
“Nggak usah pusing gitu ah, kan dah sering gw bilang, gw sayang dia, dia juga sayang gw. Dan kita sama2 nggak pernah memainkan perasaan tulus ini. Toh kita juga nggak tw, dan bukan mau kita menjalani ini, tapi semua berjalan dengan sendirinya, tanpa kita rencanakan.”
“Tadinya gw menduga, hubungan kalian Cuma main2, selingan, atau apalah itu, tapi setelah gw perhatiin, kok kalian malah tambah deket yah, tambah makin sulit untuk dipisah, menjalani semua dengan santai, tanpa menabrak koridor2 utama yang bisa buat semuanya bisa jadi fatal”
Kata2 Sashi rupanya tidak begitu disimak oleh Aryn karena ia nampak hanya tersipu2 dengan pikiran yang menerawang entah kemana....
“Sayang, kangen kamu banget2an, tak terkira, tak terhitung...”kata2 pertama yang terucap dari mulut Dewa saat berjumpa dengan Aryn.
“Lebay deeeh....” Balas Aryn.
“Terserah kamu bilang lebay, norak ato apapun itu, toh memang itu yang aq rasakan.”
“Tapi kan kita baru kemarin ketemu ya...”
“Iya juga sih ya, tapi nggak tau, makin hari rasa sayang aq, kangen aq, bukannya berkurang, malah bertambah terus. Nunggu 1 malam itu kok rasanya lamaaa banget...” yang hanya dibalas dengan kecupan hangat di pipi Dewa.
“Makasih ya sayang....”
“Untuk apa?”
“Untuk semuanya, kamu baik sama aq, kamu sayang sama aq, kamu perhatian sama aq...”
“Kamu juga, baik sama aq, sayang sama aq, perhatian sama aq...”
“Ah kamu nggak kreatif, ikut2 aj...”
“Lho, itu kan juga kata2 aq....” dan mereka pun bercanda mesra, seperti pasangan lain yang sedang dilanda asmara...Indahnya hidup.
Di pagi yang dingin
aku diam sejenak diujung mimpi
Saat mentari siap membangunkan angan
Ku masih disini menunggu pujaan hati
Kutunggu dengan penuh kerinduan
Dan Akhirnya lenyap sudah rasa jenuh
Saat kau datang menghampiriku
Kau hapuskan segala rasa
Kau buang semua gundah
Terima kasih...
Karena memberiku sejuta cerita bahagia
Kan ku simpan selamanya kisah indah ini di hidupku
Dalam hidupku kau salah satu terindah itu
Belahan Jiwaku kau salah satu anugerah hidupku
Bersama engkau semua cerita indah itu tercipta
“Terima kasih y jeleex...”
“untuk apa lagi?’
“Untuk puisimu pagi ini, untuk sanjunganmu terhadap aq yang terlalu berlebihan.”
“Aq Cuma mengungkapkan apa yang aq rasakan, nggak lebih...”
“What everlah itu, aq seneng kamu masih ada untuk aq...”
“Aq pernah berjanji, kepada diriku sendiri, akan berada disisimu sampai kapanpun, sampai ketika kamu yang memintaku sendiri untuk menjauh dari kamu...”
“Semoga kamu bisa memenuhi janjimu itu.”
“Aamiin y Allah...”
“Aku sayang kamu”
“Aq juga...”
Hari demi hari berganti, bulan pun kembali menyapa sang waktu....tak terasa tahun pun kembali bergulir, ternyata sudah dalam masa sekian lamanya hubungan yang tak berakhir itu pun terus tercipta. Menghadirkan babak baru, memberikan ide baru bagi episode selanjutnya...
Indah, kelam, bahagia, air mata, kedewasaan, keharuan, semua sepertinya sudah tercipta dari perjalanan itu. Tanpa disadari, tanpa diduga, tanpa skenario, semua berjalan menghiasi alur cerita yang memang sudah tercipta dari Sang Maha Kuasa.
Siapa yang berani melawan ketika raga sudah merasa nyaman oleh dekapan seseorang?
Siapa yang berani mengelak tatkala rasa indah itu sudah bergelayut manja di hati anak manusia?
Apakah ada yang salah dengan perasaan itu?
Apakah ada yang bisa menerka, dengan siapa kita akan jatuh cinta, kapan kita jatuh cinta, dan dimana kita akan jatuh cinta?
Siapakah yang harus disalahkan dengan keadaan ini semua?
Waktukah?
Tempatkah?
Atau ketidak mampuan kita mengendalikan rasa itu?
Bukannya tidak ingin disalahkan, bukan juga ingin dianggap mengelak dari itu semua, tapi inilah hidupku, duniaku, perjalananku.
Dimana aq pun tidak bisa mangkir dari kondisi ini, aq menikmatinya, dengan segala keterbatasan yang menghimpitnya.
Toh aq tidak pernah mengganggu kamu, kalian, mereka, atau siapapun.
Aq juga tidak ingin merebut atau mengambil kebahagiaan orang lain.
Aq menyayanginya, aq membutuhkannya, seseorang yang membuatku nyaman berada di dunianya.
Apakah aq salah melakukan semua ini?
“Gw ngga habis pikir dengan hubungan Dewa dan Aryn...” kata Sashi disuatu sore.
“Gw juga, bahkan sampai detik ini pun gw sebenarnya masih penasaran dengan mereka. Tapi melihat hubungan mereka seperti itu, gw cm bs terdiam” sahut Galang
“Buat sebagian orang yang memahami, mungkin bs mengerti dengan apa yang mereka lakukan, tp lw tw sendiri kan, lebih banyak orang yang mencerca mereka, dari segala sisi.”
“Iya juga sih, sebenernya kan juga bukan salah mereka tho, bukan mereka juga yang ingin seperti itu. Saat hati dan perasaan sudah bermain, apa daya organ2 tubuh lain untuk menyangkalnya?”
“Tapi gw bener2 salut sm mereka.”
“Gw juga...” sambung Sashi.
“Ah lw drtd ikut2tan omongan gw terus nih! Jadi males gw!” Dewa sewot.
“Haha kok lw jd sewot gt sih! Tp mmg iy, gw sependapat sm lw, gw juga merasa mereka itu ‘wow’ banget gt....mereka menjalani hal2 yang bertentangan dengan seiring sejalan, tanpa menyakiti satu sama lain, tanpa menimbulkan reaksi pertentangan yang bisa menyulut api kebencian...”
“Stop stop, lw ngomong apa sih sebenernya, makin lama nggak ngerti gw...” potong Dewa saat Sashi mengungkapkan pendapatnya.
“Hehe nggak tw gw, ngalir begitu aj, pokoknya maksud gw gitu deh, lw pasti ngerti lah...”
“Yang susah itu kan gimana caranya biar sinkron itu y, memanage segala sesuatunya agar menjadi satu kesatuan yang berakhir dengan keharmonisasian dalam hidup.”
“Haha sekarang kok lw yang bahasanya luar biasa gt!” sambung Sashi yang langsung di sambut dengan tawa kedua sahabat itu.
Adakah salah dicaraku ingin melakukan hal terbaik untuk yg aku sayangi?
Apa terlalu banyak mau hati ini,
bukankah aku tak pernah meminta yg kaupun tak mau?
Aku merasa sempurna saat bersama berdua dengan mu,
dihadapan mereka semua
yang tak tau apa yang aku rasakan.
Aku merasa kehilangan dan sedih saat kau diam tanpa aku mengerti,
dan aku mengutuk diri ku sendiri.
Bertanya kenapa,
apa yang harus ku perbuat,
kejamkah aku?
Mengapa aku tak bisa buatmu tersenyum?
Benarkah ada perasaan yg seolah disembunyikan dari ku?
Apakah salah caraku mengasihinya?
Ataukah aku terlalu ingin tau kehidupannya?
Aku meratapi sayangku yg terlalu besar ini.
Aku sangat sayang kamu
tak terhingga, tak terhitung dan tak terbatas..
“Aku akan terus belajar u menyayangimu dengan tulus, walau apapun yang terjadi...”
Tak ada balasan
“Kenapa kamu diem? Kamu marah sama aq?”
Masih belum ada juga balasan
“Tolong jangan perlakukan aq seperti ini, aq terlalu menyayangimu, aq ngg mau kamu menghukumku dengan cara seperti ini, tolong beri tahu aq, ap yang harus aq lakukan u membayar kesalahanku?”
Setelah sekian lama menunggu, akhirnya beep, beep, beep, suara hp pun berdering, menandakan ada pesan yang masuk
“Kamu nggak salah, jadi nggak ada juga yang harus kamu lakukan untuk semua itu”
“Tapi kenapa tadi kamu diemin aq? Aq tanya banyak hal, jawabanmu hanya seperlunya saja, jadi aq merasa bersalah sama kamu”
“Jangan selalu merasa bersalah seperti itu. Sometimes, ketika aq males bicara sama kamu, itu bukan berarti juga aq marah sama kamu”
“Trus kenapa kamu diem? Apa kamu menyimpan masalah? Aq ingin selalu jadi yang teristimewa untuk kamu, apapun akan aq lakukan untuk kamu. Jadi ketika kamu tidak mau bicara sama aq, aq cm merasa bersalah karena tidak bisa selalu membuat kamu bahagia”
“Kamu sudah banyak melakukan hal untuk aq”
“Aq merasa belum melakukan apa-apa untuk kamu, aq belum bisa membuat kamu nyaman bersamaku”
“Bagiku, kamu bahkan melebihi dari apa yang aq bayangkan, sebaliknya, aq yang tidak pernah berbuat sesuatu untuk kamu”
“Kamu adalah sesuatu yang berarti untuk aq. Melihat senyummu, kebahagianmu, itu adalah hadiah terindah yang paling berharga untuk aq”
Kemudian percakapan terhenti kembali, untuk sesaat.
Beep beep beep, hp pun kembali berdering.
Diamku buatmu bertanya
Tangisku buatmu bersedih
Ceriaku buatmu tertawa
Kehadiranku sungguh berarti
Dalam asa yang tak pernah tersentuh
Dalam doa yang tak pernah terputus
Sesungguhnya, Aku begitu memujamu
Jarakmu begitu dekat disini
Keberadaanmu begitu nyata disisi
Tapi mengapa anganku merasa
Kau semakin tak tercapai
Aku ingin memelukmu
Aku ingin mendekapmu
Tak terpisah
Tak terbatas
Tapi dinding itu semakin nyata
Aku tak tahu
Kejutan apalagi yang telah dipersiapkan olehNya
Menapaki hidup untuk terus bersamamu
Atau melepaskan harapan yang memang bukan milikku
“Aq mohon, jangan menduga2 hal yang juga bisa buatmu dan aq merasa tidak nyaman seperti itu, aq ingin kamu selalu percaya bahwa Aq sayang kamu, bahkan aq sendiripun tak pernah tahu, betapa besar rasa sayangku untuk kamu, betapa banyak rasa kerinduanku untuk selalu bertemu dengan kamu, menghabiskan waktu bersama kamu...aq selalu berusaha untuk tidak bersikap egois, berusaha belajar menerima, apapun yang kamu lakukan terhadap aq, aq ikhlas harus melakukan semua itu, hanya dengan 1 alasan, aq sudah terlalu menyayangimu lebih dari hidupku sendiri”
“Terima kasih atas apa yang kamu lakukan untuk mengusir ketakutan2 aq, atas semua yang kamu lakukan untuk selalu buat aq merasa nyaman”
“Nggak perlu ada ucapan itu”
“Tapi itu perlu untuk aq”
“Terima kasih atas rasamu untukku, terima kasih u kesabaranmu terhadap aq, terima kasih untuk kesempatan bisa bersama denganmu”
“Aq juga banyak berterima kasih untuk kehadiranmu dalam hidupku”
“Aq sayang kamu juga, jangan pernah tinggalin aq y”
“Aq pernah berjanji untuk diriku sendiri, sampai kapanpun, aq akan terus mendampingimu, aq ngg siap kalau kamu mejauh dari aq, kamu tinggilain aq, tapi aq akan belajar untuk menerima itu jika kamu sendiri yang menginginkan aq untuk menjauh darimu”
“Aq hanya ingin kita selalu bersama”
“Aamin y Allah..dan harapku, jika kamu ada masalah atau apapun yang membuat kamu ngga nyaman, berbagilah denganku selalu, mungkin aq tidak banyak membantu, tapi aq selalu ingin menjadi bagian dari hidupmu. Bahagiamu, adalah bahagiaku, sedihmu, adalah hal yang tak mungkin ku pungkiri dan kuelakkan, jadi jangan larang aq untuk selalu membantumu, bersama kita lalui semua yang menjadi ganjalan dalam perjalanan in, ok?”
“Oke...”
“Kamu jangan lupa makannya ya sayang, istirahat juga”
“Kamu juga ya, miss u honey....”
“Miss u tooo”
Percakapan melalui pesan elektronik itupun berakhir, dilanjutkan ke alam mimpi, semoga menjadi mimpi yang sempurna...
Saat mata ini terpejam
Tuntunlah aku bersama kehidupanmu
Berjalan melewati batasan waktu
Dan ajarilah aku bagaimana cara untuk menyanyangimu dan terus menyayangimu
Menyanyangi sebagaimana lembutnya kasih dan hangatya pelukan
Ku ingin berjalan bersama mu dengan penuh canda tawa
Cara menyanyangi dan membaca hati untuk tidak memiliki
Ajari aku memahamimu dari sudut yg berbeda