Mohon tunggu...
Aries Marchel Arvian
Aries Marchel Arvian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tukang Becak yang Menguliahkan Anaknya

16 Januari 2024   20:31 Diperbarui: 16 Januari 2024   20:37 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di suatu desa kecil yang terpencil, hidup seorang tukang becak bernama Budi. Meskipun hanya memiliki pendidikan dasar, Budi selalu menyadari pentingnya pendidikan. Ia memiliki seorang anak bernama Ani yang memiliki semangat belajar tinggi. Sayangnya, keterbatasan ekonomi membuat Budi kesulitan membiayai pendidikan Ani yang lebih tinggi.

Namun, keinginan Budi untuk memberikan pendidikan terbaik pada Ani tidak pernah pudar. Suatu hari, Budi mendengar tentang program beasiswa untuk anak-anak berprestasi di desanya. Tanpa ragu, Budi membantu Ani untuk mendaftar beasiswa tersebut. Meskipun awalnya ragu karena latar belakang keluarganya, Ani berhasil mendapatkan beasiswa tersebut.

Dengan semangat dan tekad, Ani berangkat ke kota untuk menempuh pendidikan tinggi. Budi yang terus bekerja keras sebagai tukang becak, mengalihkan sebagian penghasilannya untuk membantu biaya hidup Ani di kota. Meski hidup sederhana, Budi merasa bangga melihat Ani mengejar mimpi dan mendapatkan ilmu yang lebih tinggi.

Ani tidak hanya menjadi mahasiswa yang rajin, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Ia terlibat dalam organisasi mahasiswa dan memanfaatkan waktu luangnya untuk membantu masyarakat sekitar. Keberhasilan Ani menjadi sorotan di media lokal, dan cerita inspiratifnya mulai menyebar.

Melihat prestasi Ani, beberapa dermawan dan perusahaan mulai memberikan dukungan keuangan untuk melanjutkan pendidikan Ani. Budi yang awalnya hanya seorang tukang becak kini menjadi sosok yang dihormati di desanya. Ia tidak hanya mengajarkan Ani tentang kerja keras, tetapi juga tentang kejujuran, tanggung jawab, dan nilai-nilai moral yang penting dalam kehidupan.

Ani berhasil menyelesaikan pendidikannya dengan predikat cum laude. Kembali ke desa halaman, Ani merasa terhutang budi pada ayahnya yang telah berkorban begitu banyak untuknya. Ani pun memiliki impian untuk memberikan dampak positif pada masyarakatnya.

Budi yang selalu mengutamakan pendidikan membuatnya terkenal di desanya. Banyak orang yang datang meminta saran dan bimbingan kepada Budi mengenai pendidikan anak-anak mereka. Budi pun tanpa ragu memberikan wejangan dan motivasi kepada mereka.

Seiring berjalannya waktu, Ani mengajak Budi untuk membuka program pendidikan gratis bagi anak-anak di desanya. Budi dengan senang hati menerima ide tersebut. Bersama-sama, mereka membangun sebuah tempat belajar yang sederhana namun penuh semangat di desa itu.

Program pendidikan yang mereka buat tidak hanya memberikan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, tetapi juga membantu memotivasi mereka untuk meraih mimpi-mimpi mereka. Desa yang awalnya sepi dan tertinggal, mulai berkembang karena adanya perhatian dan investasi dalam pendidikan.

Cerita ini menggambarkan bagaimana seorang tukang becak mampu mengubah takdir keluarganya melalui tekad dan komitmen untuk memberikan pendidikan terbaik. Pendidikan bukanlah hak eksklusif bagi mereka yang berkecukupan, tetapi merupakan hak semua anak untuk meraih potensinya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun