Bila itu terjadi maka pilihan satu-satunya dari Bank Indonesia adalah menaikkan suku bunga acuan. Inilah biang kerok kenaikan suku bunga kredit yang sering disebut dengan ekonomi berbiaya mahal.Â
Sebab kenaikan tersebut akan mengerek naik komponen biaya utang produsen dalam negeri, sehingga mau tak mau konsumen juga akan menanggung akibatnya.Â
Situasi di atas akan menjadi lebih kompleks lagi ketika tidak terdapat peningkatan dari sisi pendapatan masyarakat. Besar pasak daripada tiang diprediksi akan menjadi sebuah fenomena massal. Inilah yang disebut-sebut memicu krisis multidimensional.
Terlepas dari seberapa besar kemungkinan itu akan terjadi, ada baiknya kita menyiapkan cara Pandang yang tepat atas investasi sampai dengan Tengah tahun 2023 ini. Secara prinsip, keberhasilan dari suatu investasi ditentukan oleh 2 hal.Â
Pertama adalah kemampuan investor dalam mengelola risiko (untuk memynimalkan ketidakpastian yang mungkin terjadi pasca investasi dilakukan) dan kedua adalah ketercapaian target ekspektasi return investasi.Â
Pada praktiknya, Kedua hal tersebut akan digunakan secara simultan. Di mana pengelolaan risiko sering dilihat sebagai upaya memaksimalkan return investasi.
Berangkat dari prinsip tersebut maka kunci sukses investasi di tahun ini akan ditentukan dari kejelian investor dalam memasang posisinya untuk setiap perubahan makro yang terjadi.Â
Dalam pencermatan selang beberapa bulan terakhir, menurut hemat saya, faktor yang perlu dicermati adalah aliran capital outflow dari Tanah air.Â
Sebab bagaimanapun, dana pasti mengalir ke tempat yang memberikan bunga lebih tinggi. Alhasil untuk mengantisipasi hal tersebut maka biasanya, bank sentral akan mengambil opsi menaikkan suku bunga acuannya agar dapat terus bersaing.Â
Di sinilah titik balik investor ditemukan. Bagi mereka yang berorientasi jangka pendek maka perubahan suku bunga tersebut akan menjadi dasar pertimbalngan terkuat untuk mengambil keputusan profit taking.Â
Sebaliknya bagi investor yang masih mempunyai kesabaran tinggi, mereka akan menunggu hingga posisi kembali normal seperti sedia kala. Lalu pada kontekcie tersebut, apa kira-kira faktor yang menciptakan kesabaran bagi investor?