Mohon tunggu...
Aries Heru Prasetyo
Aries Heru Prasetyo Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi bidang Crisis Management

Aries Heru Prasetyo, MM, Ph.D menyelesaikan pendidikan S-1 dan S-2 di Universitas Airlangga Surabaya, kemudian melanjutkan pendidikan Doktoral di Fu Jen Catholic University, Taiwan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Orientasi Investasi untuk 2023, Jangka Pendek atau Panjang?

3 Januari 2023   14:18 Diperbarui: 5 Januari 2023   16:30 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi investasi. (sumber: Freepik/olivier-le-moal via kompas.com)

Bila itu terjadi maka pilihan satu-satunya dari Bank Indonesia adalah menaikkan suku bunga acuan. Inilah biang kerok kenaikan suku bunga kredit yang sering disebut dengan ekonomi berbiaya mahal. 

Sebab kenaikan tersebut akan mengerek naik komponen biaya utang produsen dalam negeri, sehingga mau tak mau konsumen juga akan menanggung akibatnya. 

Situasi di atas akan menjadi lebih kompleks lagi ketika tidak terdapat peningkatan dari sisi pendapatan masyarakat. Besar pasak daripada tiang diprediksi akan menjadi sebuah fenomena massal. Inilah yang disebut-sebut memicu krisis multidimensional.

Terlepas dari seberapa besar kemungkinan itu akan terjadi, ada baiknya kita menyiapkan cara Pandang yang tepat atas investasi sampai dengan Tengah tahun 2023 ini. Secara prinsip, keberhasilan dari suatu investasi ditentukan oleh 2 hal. 

Pertama adalah kemampuan investor dalam mengelola risiko (untuk memynimalkan ketidakpastian yang mungkin terjadi pasca investasi dilakukan) dan kedua adalah ketercapaian target ekspektasi return investasi. 

Pada praktiknya, Kedua hal tersebut akan digunakan secara simultan. Di mana pengelolaan risiko sering dilihat sebagai upaya memaksimalkan return investasi.

Berangkat dari prinsip tersebut maka kunci sukses investasi di tahun ini akan ditentukan dari kejelian investor dalam memasang posisinya untuk setiap perubahan makro yang terjadi. 

Dalam pencermatan selang beberapa bulan terakhir, menurut hemat saya, faktor yang perlu dicermati adalah aliran capital outflow dari Tanah air. 

Sebab bagaimanapun, dana pasti mengalir ke tempat yang memberikan bunga lebih tinggi. Alhasil untuk mengantisipasi hal tersebut maka biasanya, bank sentral akan mengambil opsi menaikkan suku bunga acuannya agar dapat terus bersaing. 

Di sinilah titik balik investor ditemukan. Bagi mereka yang berorientasi jangka pendek maka perubahan suku bunga tersebut akan menjadi dasar pertimbalngan terkuat untuk mengambil keputusan profit taking. 

Sebaliknya bagi investor yang masih mempunyai kesabaran tinggi, mereka akan menunggu hingga posisi kembali normal seperti sedia kala. Lalu pada kontekcie tersebut, apa kira-kira faktor yang menciptakan kesabaran bagi investor?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun