Kubiarkan kesunyian mengangkat jiwa menuju langit tujuh.
Melihat keindahan terhampar bersama wajah alam yang kugenggam dalam nyanyian.
Pada riak sepi menghempas bayang-bayang kekasih.
dalam gelembung makna yang kembali menepi di batu-batu kolam.
Namun terlalu dangkal untuk kuselami seperti  palung lukaku.
Hanya pada diri,
Aku berkaca sambil mendengarkan bunyi camplung dan gugur daun.
Pada warna kubaca segala keruh bencana yang datang membawa setangkup kembang dan air mata.
Ruang Jiwa, 291113.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H