Nyanyian Pengantin Musim
Tetes hujan seperti tangan kita yang berpegangan.
Hangat dan dingin menjulur menjadi kenangan.
Genangan mengendapkan segala keruh ingatan.
Tentang sungai-sungai yang mencari lautan.
Tuhan dan cinta kembali tak kukenal.
Saudara, teman-temanku mencari mencusuar.
Tapi aku bukan cahaya maupun kegelapan.
Aku seruan ombak dalam keheningan ciptaan.
Aku api di tangkai lilin pengantin musim.
Ruang Jiwa, 111213.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H