Mohon tunggu...
Arie Saputra
Arie Saputra Mohon Tunggu... Swasta -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seperti Hilang Nafas..

21 September 2016   18:09 Diperbarui: 21 September 2016   18:16 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebuah pengharapan yang selalu dinantikan tak berujung dengan kedamaian..

Dimana hidup yang selalu berada di ruang gelap..

Kemana lagi jiwa ini harus melangkah, ketika mentari tidak pernah terbit..

Pegang sebuah deritaku.. Pegang sebuah piluku..

Akankah semua berjalan tanpa nafas baru..

Disudut ruang tak pernah ada cahaya yang berarti..

Hanya sebuah suara datar dari hentakan tembok rapuh..

Kemana lagi harus mencari sebuah jiwa yang hilang..

Diantara gugurnya daun yang terasingkan oleh sebuah pohon..

Kini tidak ada lagi senyum yang berarti..

Sang Pemberi Hidup menjadi sebuah tujuan untuk melangkah di atas awan..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun