Mohon tunggu...
Arie Saptaji
Arie Saptaji Mohon Tunggu... -

Penulis serabutan, peternak teri, dan tukang nonton. Ia juga aktif menerjemahkan, menyunting naskah, mengerjakan ghostwriting, dan mengadakan pelatihan menulis dengan metode ART. Untuk bekerja sama, silakan menghubungi ariesaptaji@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mengejar Kembang Api

18 Juli 2011   10:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:35 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Layar proyektor menampilkan gambar kembang api warna-warni buyar memecah. Seorang anak kecil berlari mendekat, berusaha menyentuh layar, ingin meraih percikan-percikannya. Mulutnya tertawa. Ibunya berlari mengejar dan menahannya. “Jangan disentuh. Nanti rusak layarnya. Itu hanya gambar.”
Aku senyum terkulum melihatnya. Ah, betapa kita orang dewasa sudah kehilangan banyak rasa takjub. Kita berlagak sudah tahu. Ah, itu kan hanya piksel-piksel yang dialirkan dari komputer melalui kabel ke proyektor, lantas dipancarkan ke layar. Itu hanya gambar. Apa hebatnya?
Anak kecil itu bisa jadi tahu itu hanya gambar. Tetapi ia tidak peduli. Gambar itu memikatnya. Dan hidup. Dan layak untuk dikejar dan diraih.
Ketika kita kehilangan rasa takjub, ketika banyak hal jadi terasa biasa-biasa saja, tak ayal kita akan kehilangan gairah untuk mengejar dan meraih keindahan. ***
Tulisan-tulisan lain dapat ditengok di http://ariesaptaji.blogspot.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun