Dua debutan di Piala Eropa 2016 mentas di Bordeaux, atas nama Wales dan Slovakia. Dua tim ini juga menarik untuk dicermati karena bolehlah dibilang sebagai one-star-team. Wales punya Gareth Bale, si pemain termahal dua pemilik dua trofi Liga Champions. Sedangkan Slovakia punya Marek Hamsik, yang sejak kehadirannya di kancah persepakbolaan mampu bikin Slovakia melaju lebih kencang daripada Republik Ceska yang masih saja mengandalkan Petr Cech. Pertanyaan awal sebelum pertandingan ini muncul sebenarnya sederhana, siapa yang akan menyerang duluan? Mengingat formasi kedua tim terbilang berbasis difensif.
Bale sendiri tampil sebagai striker, sangat berbeda dengan peran awalnya dulu di Southampton. Plus, Bale boleh dibilang adalah striker utama, berbeda dengan di Real Madrid ketika dia adalah penyokong dari sisi sayap. Hamsik? Tetap di posisi yang membuatnya mengemuka di Napoli. Soal keduanya, berkali-kali komentator bilang bahwa sepakbola adalah tim, bukan soal individu.
Hamsik-lah yang pertama kali mengundang perhatian dalam pertandingan ini, yang ternyata satu-satunya aksi briliannya yang terekam dalam pertandingan. Mencuri bola dari penguasaan Bale, Hamsik melewati hampir separuh skuad Wales sebelum kemudian menembak ke gawang dan tidak dapat diantisipasi oleh Danny Ward. Untungnya masih ada Ben Davies, beberapa sentimeter di depan garis gawang. Sapuan eks bek Swansea itu membebaskan Wales dari nasib seperti Albania yang kebobolan di menit awal.
Sesudah kehilangan bola, giliran Bale angkat nama. Dengan sebuah taktik yang tampak benar mencari freekick di area milik Bale, Jonathan Williams dijatuhkan dan freekick itu diperoleh. Penggemar Real Madrid pasti tahu bahwa posisi freekick itu adalah posisi kala Bale meraih gol freekick debutnya di Real Madrid. Dan benar saja, kaki kiri Bale berhasil mengantarkan bola ke dalam gawang. Sedikit unik, beberapa teman di grup bilang bahwa freekick Bale kali ini belajar dari Cristiano Ronaldo. Memang, rada-rada mirip Ronaldo, sih. Apalagi bola diarahkan ke kanan gawang, bukan kiri. Ditunjang kerjasama dengan kapten Ashley Williams sebagai pengganggu pagar betis, bola akhirnya meluncur dengan mulus pada menit ke-10.
Wales menguasai pertandingan hingga babak pertama berakhir dengan serbuan dari sisi kanan yang sayangnya gagal mencapai Bale. Namun kondisi menjadi terbalik di babak kedua, utamanya di awal.
Jan Kozak memasukkan Adam Nemec dan Ondrej Duda pada satu jam pertama pertandingan. Satu menit kemudian, Duda berhasil masuk ke kotak penalti dan menembak ke sisi kiri Ward. Gol! Slovakia lantas menyamakan kedudukan dengan tegar. Sebuah pergantian pemain nan kece. Menyikapi itu, Chris Coleman menarik Williams dan memasukkan Hal Robson-Kanu sepuluh menit kemudian, setelah sebelumnya memasukkan Joe Ledley. Seolah tidak ingin kalah, kedua pemain pengganti Wales juga unjuk gigi. Umpan Ledley kepada Aaron Ramsey lantas diteruskan oleh gacoan Arsenal itu untuk kemudian dimanfaatkan Robson-Kanu dengan sentuhan tidak sempurna namun yang penting masuk. Gol! Menit 81, Wales memimpin kembali.
Sesudahnya, Slovakia sempat mengancam lewat sundulan Nemec yang menerpa mistar gawang Ward. Namun sebenarnya, Slovakia tidak benar-benar mengancam. Pilihan Coleman untuk meminggirkan kiper utama Crystal Palace, Wayne Hennessey untuk kiper cadangan Liverpool bernama Danny Ward pada akhirnya belum bisa dijustifikasi.
Satu hal yang tampak dalam pertandingan ini adalah Gareth Bale nan kelelahan. Dua kali Bale mendapatkan bola counter attack yang adalah makanannya sehari-hari. Kalau kita ingat Bale yang mengangkangi Javier Zanetti maupun Marc Bartra, kita sungguh tidak menemukannya dalam dua serangan balik itu. Komentator menduga bahwa Bale lelah dan tampaknya memang demikian.
Plus, keberadaan Martin Skrtel sebagai kapten Slovakia tampaknya harus ditinjau ulang. Dua kali mendapat insiden di kotak penalti, dia lepas. Terakhir, Skrtel menghajar Ben Davies dan diganjar kartu kuning. Dia menggenapi empat kartu kuning lain yang diraih rekan-rekannya. Wajar saja Slovakia mainnya begitu, lha kaptennya kayak gitu. Lima kartu kuning tentu bukan modal bagus untuk turnamen. Oh, jangan lupa, sebelum mengumpan untuk gol Robson-Kanu, Ramsey berhasil membuat Skrtel kepayahan hingga terjengkang.
Slovakia perlu memberi porsi lebih kepada Hamsik, dan Wales kiranya perlu berpikir untuk tidak bikin Bale lelah. Semuanya demi pertandingan mendatang yang lebih menawan.