Mohon tunggu...
Alexander Arie
Alexander Arie Mohon Tunggu... Administrasi - Lulusan Apoteker dan Ilmu Administrasi

Penulis OOM ALFA (Bukune, 2013) dan Asyik dan Pelik Jadi Katolik (Buku Mojok, 2021). Dapat dipantau di @ariesadhar dan ariesadhar.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengelola Blog ala @iskandarjet

29 Oktober 2011   09:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:19 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sekadar reportase dari materinya bang @iskandarjet hehe.. Fakta-fakta mendasar adalah.. yaitu.. yailah... banyak orang yang punya blog, ada orang yang punya blog lebih dari 5, tapi 60-80% tidak diupdate dalam 1 bulan. [caption id="attachment_140253" align="aligncenter" width="300" caption="sumber: ulumisme.wordpress.com"][/caption] Sebenarnya blogging itu penting nggak sih? Hmmm.. itu sebenarnya tergantung interest kita sendiri kok. Karena sebenarnya blog itu TO EXPRESS dan TO PUBLISH. Sama waktu blog pertama kali dikerjakan oleh penemunya dengan dasar hanya ingin sharing foto. Btw, Kompasiana sendiri dibuat dalam konsep berekspresi dan kualitasnya terus meningkat. Nah, masalahnya, kenapa nge-blog itu susah? Hehehe.. Itu terkait KOMITMEN kita masing-masing. Kerja, keluarga, bisnis, dan lain-lain. So, sebenarnya semua tergantung pada kalimat ini: THIS IS ALL YOU NEED. Jadi kalau itu kebutuhan kita, disitulah dia. Temukan passion anda. :D Kalau nggak suka nge-blog, ya jangan bikin blog. Oya, ada juga prinsip dasar Online: Brevity: jangan bertele-tele saat menulis di web. Jadi kalau panjang, boleh diringkas dan publishnya ditunda-tunda. Adaptability: online tidak terbatas pada satu jenis cara penyampaian saja. Blog yang dilengkapi dengan foto, video, atau mp3. Interactivity: biarkanlah pembaca sebagai pengguna materi kita. Community and Conversation: relasi dengan pembaca menjadi poin penting disini. Guna membuat konten ada pula beberapa tips. 1. Menulis dengan HATI. Berani menampilkan apa yang ada di dalam hati. Adanya motivasi-motivasi lain yang muncul kadang menutupi esensi dari HATI yang kita maksud pada awalnya. Jadi kembalilah ke HATI. Hehehe.. Contohnya, Kompasianer yang menulis soal bayi yang meninggal karena emaknya BBM-an. Kelihatan tuh, kalau tulisan itu penuh dikeluarkan dari hati. 2. Menulis dengan JUJUR. Kalau ada blogger yang bilang bisa bohong di online, itu bisa dibilang bodoh. Hari gini di era teknologi yang mantap, suatu hari pasti akan ketahuan. Separah-parahnya ada mbah Google. 3. Menulis dengan CERMAT. Bukan semata soal typo ya, tapi bahwa apa yang kita tulis, betul-betul sama dengan yang kita maksudkan. Karena bisa jadi ada suatu hal yang belum pas dan butuh di-edit. Pada akhirnya, jangan mengubah tulisan eksisting. 4. Menulis dengan GAYA. Temukan saja gaya sendiri karena belum tentu gaya orang lain adalah yang paling betul. Ehm, jangan lupa soal mbah GOOGLE. Karena disitulah bisa jadi tulisan kita bisa ditemukan orang dan relevan dengan itu adalah SEO. Simbah ini sangat menyukai konten asli alias unique content. Jangan lupa pilih kata kunci yang paling mendeskripsikan konten yang kita tulis. Nah, kata kunci itu dicantumkan di judul, paragraf pertama, dan tag. Si judul juga harus singkat dan jelas. Oya, kata kunci tadi juga ditampilkan beberapa kali di dalam batang tubuh tulisan terutama di awal dan akhir. Dia itu harus dibedakan tampilannya dari kata lain. Yang ini gimana yak? :D Terakhir, dan jangan lupakan bahwa kata kunci itu disebut kata-kata kunci karena lebih baik 3 kata kunci. Jadi kalau kita masukkan 1 kata, ya lihat saja Google itu sudah sedemikian besar apa. Wah, tertampar saya. Ketahuan kalau banyak yang beres di blog sya.. Hehehehe.. Kemudian, apakah blogger itu narsis, lebay, 4l4y, galau, kritis, dll? Tentu saja! hahaha.. Nggak ding. Persoalannya kita itu kan manusia alias menungso jadi kalau kritis, 4l4y, narsis dan kawan-kawan itu mirip kan sama yang ada di kenyataan? Biasa to, kalau sisi negatif itu suka lebih diekspose daripada yang positif. Pergaulan di dunia maya sebenarnya adalah bentuk lain pergaulan di dunia nyata, malah terekam loh. Bisa dibilang KEKAL ABADI SELAMANYA. Jadi, berhati-hatilah! 1. Jangan pernah merasa LEBIH. 2. Komentator dan pembaca adalah RAJA. Jadi, nggak bisa bikin tulisan bertema "nek ra trimo, yo ra sah moco". 3. Sopan santun secara MUTLAK. 4. Hindarilah TROLLER dengan cara jangan mudah terpancing tulisan. Lebih baik mancing ikan.. *lhoo? Janganlah berkonfrontasi di online. Marah dengan huruf dan tanda baca kurang baik daripada langsung karena... 5. Komunikasi lisan lebih baik dari tulisan. Itulah pentingnya kopi darat macam ini. Jangan berpanjang-panjang di tulisan dan lupa berkomunikasi langsung. So, online macam ini tidak selalu yang terbaik. 6. Tulisanmu, Harimaumu. Ehm, kalau yang ini sudah pernah pengalaman, Ampun! hehehe.. Teori globalisasi dulu. Globalisasi 1.0 waktu dunia tidak terukur dan orang melakukan perjalanan ke tempat-tempat lain. Maka muncullah penjajahan dan kolonialisme. Mulai dari Colombus sampai Cornelis De Houtman. Globalisasi 2.0 waktu dunia mengecil dengan revolusi industri. Perusahaan dituntut untuk berpikir global (bukan gombal lho....) Globalisasi 3.0 waktu dunia datar bak lapangan bola. Emang kiper? wkwkwk.. Individu dituntut untuk berpikir global untuk bertahan hidup dan setiap individu itu terhubung melalui internet. Malah sekarang nggak cuma komputer, tapi ponsel juga! Ponsel unyu saja sekarang sudah bisa online. Ya to? Soal personal branding ini adalah proses seseorang menjadi diri sendiri dan kariernya sebagai sebuah merk. Sebutlah Obama waktu jaman FB. Dan jangan lupa kalau teori itu sudah sejak 1981, jaman saya belum lahir. Inilah tingkatan blogger. NARSIS -> AKTUALISASI DIRI -> PROMOSI DIRI -> PERSONAL BRANDING Jadi, lama-lama soal narsis bisa berangkat ke personal branding. Hmm.. brand saya apa ya? Nanti ujung-ujungnya bisa tuh bikin buku. MIMPI saya itu. Huwaaaa.. Hmm.. baiklah saya perlu ngeblog lebih banyak di Kompasiana. Siapa tahu bisa jadi kayak Raditya Dika dan Justin Bieber.. hehe.. *mumpung boleh ngimpi.. So, untuk membangunnya kita harus punya TEMA yang sama, GAYA yang sama, dan TEMPO yang sama. Kemudian pilih nama dan foto yang tetap. Sebaiknya sih sesuai identitas. Bisa juga dengan menempelkan identitas perusahaan. Lalu gunakan nama dan foto di semua channel. Hmmm.. berarti di Kompasiana perlu ganti nama nih hehehe.... Jangan lupa konten mendalam, jujur, cepat, bicara sebagai MANUSIA, serta promosikan diri menggunakan jejaring sosial. Untung saya punya semua. Hahahaha.. Demikian laporan hari ini. SEMANGAT!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun