Dilansir oleh sesawi.net, Romo Yohanes Marthinianus Rada O.Carm, seorang Imam religius anggota Ordo Karlemit, dinyatakan hilang pada hari Selasa tanggal 19 Desember 2017 dan sampai kini keberadaannya belum dapat diketahui. Romo berusia 32 tahun ini diketahui ingin berendam dan berenang di bibir Pantai Wai Ri'i yang terletak di Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka. Mulai kira-kira pukul 17.00 WITA tidak diketahui lagi keberadaannya.
Kepala Bagian Humas Polres Sikka, Iptu Margono, mendapatkan kepastian hilangnya sang Romo dari Pater Jhon Kopong O.Carm di Biara Karmel Nita. Adapun masih dari sumber yang sama, disebutkan bahwa warga setempat menemukan satu unit sepeda motor beserta pakaian ganti dengan identitas berupa KTP milik korban di lokasi. Selain itu, sepasang sandal bahan kain juga ditemukan, namun kacamata tebal serta kedua HP-nya tidak ada. Romo Rada dikenal bisa berenang dengan baik.
Biara Karmelit lokal di Maumere telah meminta bantuan Basarnas guna melakukan pencarian Romo Rada ini. Akan tetapi hingga sumber menurunkan berita, hasil pencarian masih nihil. ROmo yang ditahbiskan tahun 2013 ini memiliki tugas sebagai ekonom biara untuk wilayah Indonesia Bagian Timur.
Mengutip flores.net dan juga Kupang Post, ritual adat Sikka juga telah dilakukan oleh tanapuang lokasi penemuan barang sang Romo. Spekulasi menyebut bahwa sang Romo berenang di perairan sepi, tersambar ombak, kemudian tersangkut di kedalaman yang banyak karangnya.
Desa Kolisia sendiri terletak di bagian utara Pulau Flores, yang merupakan bagian dari Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Menurut suaraflores.net, penyelam berkata bahwa tidak ada pusaran laut di sekitar area hilangnya sang Romo. Sedangkan Dawai Nusa per 27 Desember 2017 menyebut bahwa pencarian sang Romo asal Ende ini dihentikan oleh Tim SAR Maumere.