Mohon tunggu...
Aries Jatmiko Medan
Aries Jatmiko Medan Mohon Tunggu... -

aku suka belajar sejarah, karena sejarah masa lalu pelajaran berharga untuk masa kini..\r\nMari kita mengungkap sejarah masa lalu!!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Medan Terancam Macet Tiga Hari

25 Maret 2012   07:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:31 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13326606311972982394

Medan - Konsolidasi para sopir angkot dan pengendara Betor memicu terjadinya penghentian sementara armada di beberapa perusahaan angkutan. Kantor ekspedisi pengiriman barang di salah satu tempat di daerah Amplas juga menyampaikan batas pengiriman barang antar kota sampai pukul 2 siang karena selama tiga hari kedepan jasa ekspedisi ini akan tutup. Artinya sampai hari kamis nanti tidak ada kendaraan umum dan pengangkutan barang yang beroperasi seperti hari-hari biasa. Para sopir dari ekpedisi ikut ambil bagian dalam aksi penolakan BBM di kota Medan dan beberapa kota disekitarnya. Kondisi serupa juga terjadi dengan perusahaan angkutan KPUM yang menyediakan jasa angkutan umum didalam kota medan dan diluar kota medan. Mereka akan menghentikan sementara angkutan umum yang beroparasi sebagai upaya solidaritas menolak kenaikan BBM. Komitment keterlibatan jasa angkutan umum dibawah perusahaan KPUM terlontar ketika rapat konsolidasi para sopir angkut dan pengendara betor kemarin. Beberapa sopir KPUM daerah Kampung Lalang, Amplas dan Simpang Titi Kuning akan menghentikan angkutannya."Kami menghimbau kepada masyarakat bahwa kami tidak akan beroperasi pada tanggal 26 nanti dan kemungkinan kami juga akan meneruskan aksi sampai beberapa hari kedepan jika tidak ada keputusan pasti dari pemerintah untuk menghentikan kenaikan BBM", ungkap pak Boncel sopir KPUM. Di kesempatan berbeda pada hari ini, tepatnya satu hari sebelum menuju pelaksanaan aksi konsolidasi rakyat sedang diselenggarakan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU). Agenda konsolidasi terkait persiapan teknis aksi dan pemenuhan kebutuhan perlengkapan aksi. Dipastikan perwakilan dari 68 organisasi beserta tambahan dari beberapa organisasi lainnya hadir dalam pertemuan siang ini. Tampak tempat kegiatan satu demi satu perwakilan organisasi datang menempati tempat yang disediakan dibawah pohon rindang kampus FISIP USU. "Kami dari mahasiswa menjadi fasilitator untuk konsolidasi rakyat menolak BBM. Karena bagi kami tindakan seperti ini adalah bagian dari usaha untuk lebih mengenal rakyat dengan cara kampus harus menjadi arena untuk membicarakan berbagai persoalan rakyat", ungkap Rahmat dari Front Mahasiswa Nasional kampus USU. Berdasarkan perkembangan perbincangan di dalam konsolidasi beberapa pimpinan organisasi juga mengutarakan akan mengantisipasi potensi bentrok dengan aparat kemanan. Apalagi mengingat persiapan penjagaan aksi oleh ribuan aparat dari KODAM dan POLDA SU. "kami tidak akan melakukan tindakan-tindakan yang memicu terjadinya bentrok, karena aksi kami murni karena kebijakan SBY yang arogan terhadap rakyat. Kami akan berusaha mendinamisasikan aksi agar berjalan secara damai, jikalaupun ada gesekan di lapangan itu lebih pada provokasi dari aparat", ungkap Ahmadsyah (Eben) pimpinan aksi. Menuju hari pelaksanaan aksi, kota Medan sudah mulai lengang dengan aktivitas. Kondisi ini terjadi karena pada hari ini bertepatan dengan hari libur. Tapi berdasarkan pengamatan masyarakat juga mulai mengantisipasi terjadinya aksi rakyat pada esok hari. "kami sudah lihat di berita televisi dan media cetak bahwa besok akan ada aksi besar-besaran menolak kenaikan BBM. Jika melihat respon pemerintah yang menerjunkan ribuan aparat dari tentara dan polisi bisa memungkinkan akan ada kerusuhan, karenanya saya bersama kawan-kawan yang gak ikut aksi paling jaga-jaga di rumah", ungkap Firdaus masyarakat sekitar kampus USU. Patinya disampaikan kepada masyarakat di kota Medan untuk tetap waspada dengan segala kemungkinan yang ada. Karena kondisi yang ada cepat sekali berubah, dari usaha pengamatan yang dilakukan tampak berbagai konsolidasi sedang mempersiapkan diri untuk melakukan aksi serempak. Sedangkan satu sisi pengamanan aparat juga semakin intensif, apalagi beberapa hari sebelumnya massa aksi ditantang oleh Kapolda, dengan menyatakan akan "memborong" seluruh massa yang akan dikeluarkan untuk menolak kenaikan BBM. Hal senada diungkapkan oleh Erwin Manalu dari LSM Teplok dan Suwardi dari IKOHI SUMUT ketika mendampingi massa mahasiswa ketika sebanyak 37 orang ditangkap Polres Medan. (Aris)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun