Medan - Setelah ada rencana pemacetan Bandara Polonia Medan pada hari senin tanggal 26, ratusan orang sopir angkot beserta pemilik angkutan umum berkomitmen akan gabung dalam aksi pada hari yang sama. Pada rapat persiapan di kantor Bantuan Hukum Sumatera Utara (BAKUMSU), sebanyak 20 orang perwakilan sopir angkot memiliki kesamaan pandangan untuk menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Sebagai usaha lebih lanjut mereka akan bergabung bersama Kongres Rakyat Sumatera Utara (KR-SU) untuk melakukan aksi. Dengan antusias mereka mempersiapkan beberapa kebutuhan menjelang aksi. Rencananya para sopir angkot akan melakukan aksi di beberapa titik persimpangan kota Medan dengan harapan akan ada penghentian sementara aktivitas masyarakat pada hari senin tanggal 26 Maret 2012. Beberapa titik strategis seperti Simpang Pos Padang Bulan, Simpang Amplas, Simpang Pinang Baris, Simpang Brayan, Simpang Aksara dan Simpang Titi Kuning Deli Tua akan dimacetkan oleh para sopir angkot. Hal senada juga diungkapkan oleh Ahmadsyah (eben) sebagai koordinator KR-SU, "kawan-kawan sopir sudah sejak awal bergabung dengan KR-SU, melalui organisasinya Kesper. Keterlibatan beberapa sopir angkot menunjukkan bahwa kenaikan BBM bukan kehendak sopir ". Ungkapnya setelah mengikuti sesi rapat para sopir angkot. Didalam rapat juga ikut serta komunitas Becak Bermotor (Betor) dan juga komunitas motor di Medan. Dalam kesempatan yang saya ikuti, mereka juga ambil bagian dalam aksi, bahkan mereka akan mengajak masyarakat sekitar untuk mengikuti aksi. Tidak hanya itu beberapa Betor (Becak bermotor) akan turut di ikut sertakan."Kami pastikan beberapa Betor akan ikut dalam aksi", ungkap Jibril koordinator Kesper. Dipastikan mulai hari senin pagi kota Medan akan meriah dengan unjuk rasa oleh berbagai elemen masyarakat. Sejak hari senin dini hari sudah akan mulai diselenggarakan aksi pemanasan oleh para sopir angkot dan keesokan harinya mereka akan bergabung dengan massa aksi lainnya di lapangan Merdeka Medan. Berdasarkan informasi yang dihimpun titik kemacetan akan terjadi di setiap jalan yang akan masuk ke kota medan, sepanjang rute aksi yang direncanakan dari kantor DPRD - Kantor Gubernur Sumatera Utara - Bandara Polonia Medan. Dalam kesempatan yang sama Pimpinan Aksi KR-SU mengemukakan, "kami sebelumnya meminta maaf kepada masyarakat jika pada saat hari H unjuk rasa oleh KR-SU dibeberapa titik jalan di Kota Medan terjadi kemacetan. Hal ini sebagai sebuah akibat dari betapa tidak berpihaknya pemerintah SBY-Boediono kepada rakyat dengan manaikkan BBM". pernyataan diungkapkan melalui percakapan telepon. "kenaikan BBM bagi saya yang sebelumnya menjadi kuli bangunan begitu memberatkan karena berdampak dengan kenaikan bahan-bahan kebutuhan pokok ditengah upah yang saya terima tidak cukup untuk memenuhinya". ungkap dia. (Ar)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H