Sudah lama ku ingin mengubah status Fesbuk ku ini, status menjadi kebanggaan ku juga menjadi kecewaku. Namun baru kali ini tergerak hatiku untuk bisa merubahnya.
Setelah sekian lama status itu terjaga dan membuat simpatik bagi yang membacanya....menurutku, tak perlu kukatakan kepada siapa-siapa perihal ini semua, tak perlu ada rasa bersalah, tak perlu ada penyesalan, tak perlu harus mengadu, tak perlu dan tak perluu......justru bagiku hal itu akan menambah gundah hatiku, hanya menambah keraguan untuk merubah statusku.
Harapan ku kini ...,terhadap ada dari lawan jenisku yang melihat perubahan status itu...., mengartikan perubahan status itu menjadi sebuah "kerinduan hati" untuk bertemu yang "baru". Yang bisa memberikan angin baru, walau angin baru itu belum bisa berarti segala-galanya, belum bisa "membeli" hatiku, belum bisa memenuhi beberapa keinginan jiwa ku. Atau mungkin yang aku butuhkan hanya sesuatu yang satu itu, atau jamak kah?
Akh sudahlah...status itu sudah berubah kini, dan sudah ada yang melihatnya. Pasti teman-temanku difacebook akan melihat profil ku dan foto-fotoku yang narsis itu di album foto fesbukku. Ahh...semoga saja ada yang tergoda, yang masih single, yang sudah berpasangan, yang sedang mengalami masalah dengan pasangannya atau bahkan yang sudah menikah resmi. Biarlah apa adanya begitu, barangkali aku membutuhkan pasangan hidup. Siapapun dia atau cara apapun dia menggaetku, yang penting aku tidak mau di dua kan. Artinya biarkan dia "memutuskan" hubungan dengan pasangan sebelumnya. Biarlah apa kata orang begini, tokh hidupku sudah "setengah sempurna".
Akhirnya...mulailah efek perubahan statusku ....,mulai ada yang menghubungi ku lewat telepon. Entah sekedar rindu, kangen atau "inget" kepada ku ....mereka teman lama dalam daftar riwayat hidupku dan riwayat pendidikanku. Setau aku, aku sudah pernah melihat mereka berpasangan atau berpasangan. Tp entahlah manusia berhak memutuskan hubungan nya kapan saja untuk memiliki yang baru [begitu menurutku skrg ini].
Ketika status Fesbukku Online pun mereka memanggilku di chatt...., dan bila ku tak sempat menjawab pertanyaan atau panggilan mereka satu persatu mereka lalu menelpon aku ..., entah sudah beberapa teman yang menelpon aku, pagi, siang, sore, bahkan malam hari dan juga saat orang seharusnya mengerjakan sholat shunat tahajud, kamipun asyik menikmati canda, tawa kami.Kami pun sepakat untuk bertemu darat....menunggu "keajaiban" dan anugerah Tuhan.
Setidaknya aku sudah memuaskan jiwa dan hatiku. Bahwa kini aku sudah berubah...,patokan hidupku adalah ingin "diperhatikan" teman-temanku difesbuk dan mencari yang baru untuk dijadikan teman fesbukku. begitu seterusnya...,walaupun pada akhirnya satu yang kupilih tapi tetaplah aku "menikmati" hari bersama teman-fesbukku yang "aggresif" mendekati ku ......
Sayang......., aku masih sayang kamu kok. Biarlah aku berpetualang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H