Hujan jatuh sebelum sempat kita berteduh,
menyusup di antara jari-jari yang terlambat menggenggam.
Ia tak menunggu, tak peduli
seperti pesan yang dibaca setelah semuanya usai.
Kita menaksir langit dengan harapan sia-sia,
menerka kapan hujan akan mengerti
bahwa beberapa perjalanan tak butuh basah,
bahwa beberapa perpisahan tak perlu kenangan.
Tapi hujan selalu datang sebelum sempat kita berlari,
atau setelah semuanya reda dan tak lagi berarti.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!