Mohon tunggu...
Arie Riandry Ardiansyah
Arie Riandry Ardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Studi Agama Agama

Suka menulis macem-macem

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memoar Bibir Manismu

29 Januari 2025   09:49 Diperbarui: 29 Januari 2025   09:49 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bibir itu, dulu,  

adalah perahu yang membawaku melintasi badai.  

Lembut seperti janji yang kau bisikkan di malam gerimis,  

tajam seperti kata perpisahan yang kau lempar tanpa ampun.  

Aku masih ingat,  

gula yang larut dalam teh di sudut kafe,  

di mana kau tersenyum dengan aroma kayu manis.  

Aku pikir, cinta seharusnya bertahan lebih lama  

dari sekadar sisa busa di bibir cangkir.  

Tapi waktu tak pernah kompromi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun