Mohon tunggu...
Arie Riandry Ardiansyah
Arie Riandry Ardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Studi Agama Agama

Suka menulis macem-macem

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dirimu Luka Bersejarah

22 Juni 2024   18:00 Diperbarui: 22 Juni 2024   18:10 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Ilustrasi oleh : womanhealthmag.com

Sunyi kenanglah yang fana dan tawaku yang kekal. Kita memang pernah satu muara dari jalan sungai yang berbeda.

Mungkin hatiku ingin menyakini bahwa ini bukanlah sesuatu yang salah, bukan aku atau kau. Jika pun pada akhirnya kita memilih jalan yang berbeda inilah kata muasal kita.

Mengingat dan memahami selarik puisi yang kau tulis di malam-malam berdebu

Dari serpihan rindu yang mengabu, semestinya hatiku cukup tahu bahwasanya perasaan itu sudah tercampakkan sebelum adanya perpisahan.

Tak perlu menjelaskan mengapa dan kenapa kau pergi, sebab jalan takdir terlalu lapang untuk sebentang tangan renta yang menanggung beban rindu. 

"Kini telah datang kepadamu seseorang yang telah menanggung seluruh bahagiamu. Sebab aku adalah lukamu yang bersejarah."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun