Mohon tunggu...
Arie Riandry Ardiansyah
Arie Riandry Ardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Studi Agama Agama

Suka menulis macem-macem

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam Bunyi yang Sunyi

22 Juni 2024   06:54 Diperbarui: 22 Juni 2024   07:16 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Ilustrasi oleh Kompas.id

Di sepanjang malam yang tak purna. Aku merintih dalam ringkih nada, dari petikkan gitar tua yang adalah cara mengelak dari masa-masa bermanja. Yang semakin larut sembunyi dalam lapisan keriput.

Di musim-musim dingin bayangan hujan acapkali mengabarkan. Riaknya yang meringis hanyut di buangan selokan. Aku tak pernah lupa, cara bercermin di depan jendela bertempias tangis. Agar kekecewaan hilang, dan takut mengerucut sebab maut tak datang sebagai pengecut.

"Agar aku mati dalam deras hujan, maka biarkan bibirku mencecap sisa dinginmu. Kau akan melihatku tertidur berulang kali."

Sekali lagi, di sepanjang malam, dalam cinta yang membelukar--daun-daun mengakrabi ranting yang di selimuti hening. Aku memainkan nada genting serumpun pecahan hujan di semesta alam.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun