Mohon tunggu...
Arie Riandry Ardiansyah
Arie Riandry Ardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Studi Agama Agama

Suka menulis macem-macem

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Elusif

21 Mei 2024   01:12 Diperbarui: 21 Mei 2024   01:27 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru saja, Bu saat menginjak waktu ke empat aku berbicara dengan Tuhan, sedikit berunding dalam hening dan mencari spasi dalam diskusi, untuk membawamu pulang dengan sedikit paksaan 

"Tuhan bolehkah ia kubawa pulang?" tanyaku

Tak ada jawaban. Tuhan hanya memberikan potongan kenangan, pada baju seragam putih kekuningan, pada sepatu NB lusuh oleh genangan serta pada topi dan dasi yang ia pakaikan menjelang pagi.

"Tuhan bagaimana cara membawanya pulang?" tanyaku kembali

Kembali tak ada jawaban. Tuhan hanya memberikan lembaran, berisi tulisan lama ---yang aku tahu darinya--- tentang memeluk hidup di dada, memegang dunia di kepala dan menyimpan doa-doa hingga purba, agar menjelma aku pada senyumnya.

"Sekali saja, Tuhan. Bisakah?"

Tak ada yang nampak di sana, hanya ada namaku yang sibuk berdoa, semoga nanti ada katakata elusif yang memintaku untuk dibawa pulang, dariMu.

Aku rehat untuk menulis segala bentuk puisi apapun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun