Aku mengambil serpihan rindu di bawah tumpukan derita tentang perpisahan. Terisak-isak, merangkak dengan penuh penderitaan
Badanku begitu menggigil disepanjang benua antartika, kita dipecahkan oleh kerikil es-es kecil yang tenggelam meleleh ditelan sejarah
Mataku layaknya lautan berhembus angin kencang dengan iringan ombak begitu terdengar sunyi, "Bukankah tiada yang lebih menyakitkan daripada ditelan sepi"? Katamu.
Aku merebah, mengais butiran pasir kecil kesedihan, di kota kenang itu kita diciptakan dengan buah manis kenangan
Bandung, 05 November 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H