Mohon tunggu...
Ari Erawan
Ari Erawan Mohon Tunggu... -

Seorang yang mencoba berkreasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Invictus : Mempersatukan Afrika Selatan Lewat Rugby

8 Agustus 2010   04:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:13 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Jumat sore sepulang kantor, saya iseng menyewa beberapa film. Salah satunya film 'Invictus' ini, saya tertarik karena sutradaranya Clint Eastwood. Terakhir saya nonton filmya yang berjudul 'Gran Torino ' benar-benar inspiratif. Jadi kesan saya kalau Clint Eastwood membuat film pasti bukan film sembarangan. Yap dan itu terbukti, setelah saya nonton Invictus, film ini benar '4 thumbs up' kalo boleh saya bilang. Film ini menceritakan bagaimana Presiden Nelson Mandela,diperankan oleh Morgan Freeman mempersatukan Afrika Selatan yang kala itu dihinggapi oleh isu-isu Apartheid. Caranya pun cukup unik, tidak melalui pidato-pidato yang menggebu namun dengan rugby, salah satu olahraga yang populer di Afsel Bukan tanpa halangan upaya Nelson Mandela tersebut, dikarenakan pemain tim rugby Springboks Afrika Selatan mayoritas berkulit putih, malah saat pertandingan Afsel melawan Australia ada banyak penduduk Afsel berkulit hitam yang mendukung Australia. Nelson Mandela pun berkonsultasi dengan Kapten tim Rugby Francois Pienaar, diperankan oleh Mat Dillon agar timnya dapat memenangi Piala Dunia Rugby yang diadakan di Afrika Selatan. Di tengah desakan dari penduduk berkulit hitam untuk membubarkan klub Springboks, Nelson Mandela pun tetap bersikukuh bahwa tim ini nantinya akan dapat membuat bangga dan mempersatukan Afsel. Morgan Freeman tampak sangat pas memerankan Nelson Mandela, overall film ini benar-benar inspiratif, bagaimana olahraga dapat mempersatukan sebuah negara.  Momen berkesan menurut saya dimana Nelson Mandela mencoba mengingat nama semua pemain Rugby sehingga tidak perlu diperkenalkan oleh kapten tim dan napak tilas semua pemain Rugby ke bekas penjara Nelson Mandela. Mungkin film ini bisa ditonton oleh presiden kita, Pak SBY. Beliau bisa meniru kiat-kiat Nelson Mandela untuk memajukan persepakbolaan Indonesia yang sepertinya tidak maju-maju. Franquis Pienaar : how you spend 30 years in a tiny cell, and come out ready to forgive the people who put you there

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun