Mohon tunggu...
Arinda
Arinda Mohon Tunggu... -

succesfull Psyche

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pudarnya Pesona Sang Legendaris “Coco Chanel”

1 Maret 2014   04:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:21 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita semua tahu bahwa memang pada dasarnya manusia tidaklah memiliki kekurangan apapun.Meski secacat apapun manusia itu,dia tetap diciptakan paling sempurna keadaannya.dari segi lahir batinnya,manusia tidaklah ada yang mampu mengalahkan.yang wanita relative cantik dan untuk para lelaki pun relative tampan.tidak ada satupun yang terlihat buruk meski terkadang mungkin masing-masing diri kita sering menilai fisik seseorang,tapi tidaklah kita berhak mencela karena penilaian antara diri kita dengan orang lain bisa jadi sangat berbeda.

Ngobrol tentang keistimewaan fisik yang dimiliki seseorang,saya jadi teringat akan sesosok legendaries cantik yang amat saya kagumi.kelihaiannya dalam membuat gebrakan dalam dunia fashion, membuatnya sangat dikagumi oleh hampir seisi penjuru dunia.Ditambah lagi Parasnya yang sangat amatlah menawan,membuatjantung para lelaki berdegup kencang jika melihatnya.Ya,itulah yang dimiliki oleh seorang Coco Chanel yang memiliki nama asli Gabrielle “Coco” Bonheur Chanel.

Dia pun menjadi salah satu dari 100 legendaris yang paling berpengaruh sepanjang abad 20.

Namun sayangnya,dibalik harumn namanya tersebut ternyta diapun tak luput dari berbagai masalah pelik yang menimpa sepanjang hidupnya.Asmara yang dia miliki tak seberhasil dan sesukses karirnya.hubungan asmara yang terus msenerus kandas di tengah jalan membuat chanel akhirnya tidak ingin menikah seumur hidupnya.pengalaman dimana dia pernah dikecewakan,dicampakan,dan dibohongi adalah alasan mengapa ia tak ingin memilih satu lelakipun untuk mendampingi hidupnya hingga akhir hayat.hingga akhirnya dia pun meninggal dalam ketersendiriannya.

Dari sini saya berfikir bahwa kasus yang dialami oleh chanel ini sangat berhubungan erat dengan sebuah teori yang dikemukakan oleh bapaknya Psikoanalisa “Sigmund Freud”dalam salah satu elemen pendukung struktur kepribadiannya yakni taksadar dimana adanya pengalaman-pengalaman traumatic dalam ketidak sadaran yang sangat berpengaruh dalam mengatur tingkah laku seseorangyang sangat kuat namun tetap tak akan disadarinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun