Mohon tunggu...
Arinda
Arinda Mohon Tunggu... -

succesfull Psyche

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Perlunya Introspeksi Diri

10 Mei 2014   02:10 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:40 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia ini memanglah selalu berputar ,tetapi kita tidak pernah akan menyadari dan pedulidengan masalah itu.kita semua sebagai spesies bumi hanya selalu menyibukkan diri dengan urusan duniawi saja.menyibukkan diri dengan ambisi-ambisi yang belum tercapaiatau sibuk dengan usaha mempertahankan ambisi yang telah dicapai.padahal sesungguhnya banyak hal kecil yang Nampak di mata tidak penting namun kalau dilihat dengan mata hati itu hal yang bisa menjadi rumit dan beresiko bila dibiarkan diacuhkan dan tak dianggap.sama halnya jika sudah menjadiorang tua.dimana selalu berjuang untuk mendapatkan titipantuhan yang maha kuasa.selalu berdoa agar cepat diberi apa yang setiap pasangan inginkan setelah menikah.Akan tetapi setelah mendapatkan apa yang telah diinginkan,kebanyakan dan kecenderungan setiap pasangan selalu tidak bersyukur.Harusnya mereka berusaha mempertahankan dan menjaga rezeki yang dilimpahkan oleh Tuhan dengan baik-baik,tetapi melainkan pada akhirnya disia-siakan kalau tidak diacuhkan dan hanya cukup dilihat melalui mata telanjang saja bukan melalui mata hati mereka.Adapun jika nanti ada yang salah atau troble dengan titipan yang tuhan berikan barulah mereka menyesal dan sadar akan kekeliruan yang mereka lakukan namun ada juga yang malah menyalahkan sang titipan tersebut.

Ya,sama halnya dengan kasus yang sednag marak sekarang ini.Pedofilia,dimana ada seseorang laki-laki yang mampu berbuat tidak senonoh terhadap berpuluh-puluh bahkan berates-ratus jiwa. Pada akhirnya masyarakat melihatnya dengan amarah dan hanya bisa menghakiminya saja supaya dia mendapatkan hukuman setimpal-timpalnya seumur hidup atau dihukum mati agar jera dan tidak ada lagi yang mampu berbuat sedemikian rupa.tapi masyarakat tidak mau tahu kenapa seseorang itu bisa berbuat sedemikian rupa?,tidak mau tahu apa latar belakang yang mendasari sehingga dia berbuat seperti itu?.

Mereka tidak tahu jikalau tersangka sendiri sebenarnya juga seorang penderita.dia sakit,dia terpuruk karena masa lalu yang ia sendiri juga mengalami sama seperti yang ia perbuat.apakah mungkin,apakah wajar orang yang sakit dihukum?.Dia juga tidak mau melakukan hal seperti itu jika ia sehat,jika ia normal.Harusnya masyarakat tidak langsung men-judgenya.harusnya masyarakat lebih melihat dan menyalahkan lingkungan keluarga yang tidak bisa mendidik dia dengan benar.jadi kita sebagai masyarakat haruslah pintar-pintar juga melihat peristiwa .jangan hanya dipandang sebelah mata saja.Namun mesti ditelaah,dicermati,dan dipahami dengan baik kenapa sesuatu hal bisa terjadi sedemikian rupa?.

Jangan hanya menyalahkan pihak-pihak tertentu juga mencibir orang-orang untuk bisa menjadi benar.Toh belum tentu kan kita masing-masing sudah berbuat sebaik dan sehebat demikian.daripada hanya menyuruh dan men-judge orang bukanlah lebih baiknya kita introspeksi diri kita terlebih dahulu sebelum berpendapat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun