Mohon tunggu...
Arie Nursanti
Arie Nursanti Mohon Tunggu... lainnya -

Melihat banyak hal di zaman ini, membuat hati gereget ingin menulis. Sayang, terkadang menulis hanya dilakukan jika ada waktu tersisa di sela-sela kelelahan yang ada dan "mood" sedang bagus. Perkenalkan, saya adalah seorang guru yang sedang berusaha belajar membudayakan diri untuk menulis...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Aku Patah Hati…

28 Agustus 2011   17:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:24 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang patah hati? Banyak! Ko bisa? Karena setiap manusia diciptakan satu set dengan hatinya. Hati itu bagian penting dari setiap isi manusia.

Pernah patah hati? Iya! Rasanya sangat tidak enak dan bikin eneg. Gejalanya kadang panas dingin, sakit kepala, jantung berdebar, mual-mual, lelah, letih, lesu, kurang bergairah, dan masih banyak jenis gejala lainnya. Luar biasa bukan efek dari patah hati?

Betapa patah hati itu sulit untuk diobati, jika bukan penderita patah hati itu sendiri yang berusaha untuk sembuh dan bangkit. Sulit untuk menghindar dari penyakit “patah hati” selama kita masih memiliki hati. Patah hati yang tidak segera diobati juga dapat menyebabkan depresi, stress, tindakan kriminal, dan dampak lainnya yang jelas tidak baik bagi tubuh. Jadi, ketika patah hati menyerang, berusahalah untuk segera mengobatinya.

Apa saja penyebab patah hati? Kebanyakan patah hati disebabkan oleh cinta yang ditolak, cinta yang diduakan, cinta yang tak tersampaikan, cinta yang bertepuk sebelah tangan, dan cinta-cinta lainnya yang tidak sesuai dengan harapan. Ada juga yang disebabkan karena target prestasi yang tidak tercapai, pekerjaan yang penuh dengan persaingan, lingkungan yang penuh dengan tekanan, dan diri manusia itu sendiri yang terlalu sensitif.

Bagaimana caranya supaya tidak patah hati? Sulit! Mengalami patah hati itu wajar. Jadi, maklumilah hati kita jika sesekali patah, namun cepatlah sambung kembali, agar sakit yang dirasa tidak berkepanjangan.

Kalau begitu, apa obat patah hati? Jadilah pribadi dengan hati yang luas dan kuat, karena kalau luas dan kuat itu sulit untuk dipatahkan. Isilah hati dengan hal-hal positif yang membahagiakan. Banyak-banyaklah memberi maaf kepada orang lain yang telah dengan atau tanpa sengaja menyentil hati. Kemudian perbanyaklah doa kepada Tuhan agar senantiasa diberikan kelapangan hati, kesabaran dalam menjalani hidup, keikhlasan, dan ketawakalan.

Salam!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun