Mohon tunggu...
maria
maria Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Seorang penyanyi kamar mandi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenang hari kematian Bung Karno

22 Juni 2024   14:59 Diperbarui: 22 Juni 2024   17:47 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman renungan pancasila

Ende, 21 Juni 2024. Putra sang fajar telah wafat pada tanggal 21 Juni 1970. 53 tahun telah lewat dan bangsa ini telah banyak berubah dari berbagai segi. Taman renungan pancasila di ende hari ini dikunjungi oleh beberapa orang yang berasal dari berbagai daerah. Entah ingin rehat sejenak, mengambil gambar, atau hanya melihat-lihat tempat bersejarah tersebut menjadi aktivitas yang menarik bagiku saat itu. Kali ini aku bersama temanku aldo(Umbu) ikut bersama bapa dosen yang berjiwa muda dan sangat nasionalis dalam diskusi bersama bapa nus sosok yang menjadi penjaga taman renungan pancasila. Kami dipandu untuk mengetahui bagian bersejarah yang terletak dalam taman. Salah satunya pohon sukun tempat perenungan bung karno saat merumuskan ide-ide dan gagasan tentang pancasila. Sukun memiliki makna yang mengarah ke mistis, bentuk daun menyerupai kipas dan diartikan sebagai kesempatan untuk beristirahat atau rehat sejenak dari kesibukan. Tempat yang bersejarah ini mengingatkanku pada kisah bung karno yang dasingkan ke Ende. Melalui pelajaran di SD hingga SMA pada mata pelajaran PKN dan sejarah, buku dan dikisahkan pada film perjuangan, aku jadi tahu bahwa bangsa ini punya sejarah yang amat berharga dan begitu hebat perjuangan untuk merdeka. Pohon sukun ini sudah menjadi generasi ketiga sejak 1981. Rasa haru dan kagum tercampur aduk saat penjaga sekaligus pemandu kami bercerita singkat tentang kesehariannya dan kegiatan yang ia lakukan di taman renungan, saat berkunjung  kemarin ke tempat ini. Pesannya bagi kami anak muda agar terus memupuk persaudaraan dengan budaya gotong royong dan berlandaskan nilai pancasila. Dalam hidup, kita harus melihat kembali ke alam sekitar kita, perlakuan kita terhadap alam sekitar perlu dibenahi menjadi lebih baik karena bumi yang kita pijak akan berpihak pada kita jika kita turut mencintai dan merawatnya. Lakukan hal positif ya anak muda, pesan bapa alo kelen dan bapa nus di akhir perbincangan. 

Arin Setu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun