Mohon tunggu...
ariena manasikana
ariena manasikana Mohon Tunggu... -

Im a Woman

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tudi Perkembangan Manusia

23 Februari 2015   19:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:39 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

STUDI PERKEMBANGAN MANUSIA

Pendahuluan

Manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna diantara makhluk Tuhan lainnya. Manusia hidup didunia ini mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan dari mulai kelahiran hingga lanjut usia. Masa pertumbuhan itu dapat diartikan dengan suatu perubahan pada diri manusia yang bersifat kuantitatif, seperti halnya dalam aspek jasmaniah. Perubahan itu seperti perubahan yang terjadi pada organ dan struktur serta fungsi tubuh manusia pada umumnya, sehingga manusia mengalami penambahan ukuran tinggi badan, besar badan dan berat badan itulah salah satu contoh dari pertumbuhan manusia.

Sedangkan masa perkembangan, manusia itu mengalami perubahan yang bersifat kualitatif atau perubahan yang terjadi pada aspek psikologis manusia saja. Seperti halnya perubahan yang berkaitan dengan aspek pengetahuan, sosial, budaya, moral dan tingkah laku, keyakinan agama serta kecerdasan. Dengan perubahan tersebut manusia dapat menjalani kehidupan dengan pengetahuan untuk pembelajaran, social untuk berkomunikasi dan beradaptasi, budaya untuk mempelajari pola hidup manusia dari generasi ke generasi, moral sebagai penilaian positif manusia dan agama sebagai pedoman hidup rohani manusia serta sebagai suatu wujud hubungan antara manusia dengan Tuhan.

Secara sederhana, menurut F.J. Monks, dkk, (2001), pengertian perkembangan menunjuk pada “suatu proses kea rah yang lebih sempurna dan tidak dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali. Perkembangan juga dapat diartikan sebagai suatu proses yang kekal dan tetap yang menuju kearah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pematangan, dan belajar”[1]. Maka dari itu untuk mengetahui proses perkembangan manusia pada masa hidup perlu kita membahas konsep dasar tentang studi perkembangan yang meliputi beberapa aspek yaitu pengertian dari studi perkembangan itu sendiri, domain perkembangan dan karakteristik serta perspektif perkembangan pada masa hidup manusia.

Pengertian Perkembangan Manusia

Pentingnya kita mempelajari perkembangan manusia karena manusia tidak akan luput dari perkembangan. Dari masa pembuahan ketika sel sperma mulai bergabung dengan sel telur, manusia akan terus mengalami perkembangan hingga masa dewasa akhir. Perkembangan manusia merupakan pola perubahan yang dimulai sejak masa pembuahan dan yang terus berlangsung selama masa hidup manusia. Sebagian besar perkembangan mencakup pertumbuhan, meskipun juga mencakup kemunduran yang disebabkan oleh proses penuaan dan kematian[2]. Dalam bidang perkembangan manusia berfokus pada studi ilmiah dari proses perubahan yang sistematis dan keseimbangan pada individu. Para Ilmuwan perkembangan (Developmantist) individu professional mengenai perkembangan manusia melihat dari sudut pandang ketika individu berubah mulai dari proses pembuahan sampai proses kedewasaan, mereka juga telah menyadari bahwa perkembangan manusia adalah proses seumur hidup, hal ini merupakan sebuah konsep yang dikenal sebagai perkembangan rentang kehidupan (life-span development)[3].

Maka dari itu dapat kita simpulkan bahwa perkembangan itu tidak hanya mencakup sebuah pertumbuhan saja tapi juga kemunduran, seperti halnya masa-masa menjelang kehidupan yang terakhir atau sebuah masa sebelum kematian.

Domain Perkembangan

Domain itu bisa disebut sebagai wilayah, daerah ataupun ranah. Dalam domain perkembangan ini ilmuwan perkembangan telah mempelajari tiga domain utama, atau aspek dari seorang individu. Domain-domain itu meliputi tiga hal yaitu[4]:

Perkembangan Fisik: Pertumbuhan dari badan otak, termasuk pola-pola perubahan dalam perubahan dalam kapasitas sensori, keterampilan motorik dan kesehatan.

Perkembangan Kognitif: Pola-pola perubahan di dalam kemampuan mental, misalnya belajar, atensi, memori, bahasa, berfikir, penalaran dan kreativitas.

Perkembangan Psikososial: Pola-pola perubahan di emosi, kepribadian, dan hubungan sosial.

Dengan ketiga domain tersebut walaupun secara definisi mempunyai pengertian yang berbeda-beda tapi ketiga domain tersebut saling berkaitan antara satu sama lain. Sebagai contoh ada beberapa anak di taman kanak-kanak yang sedang bermain bersama dalam membuat suatu karya bentuk dari mainan bongkar pasang, hal itu menunjukan bahwa diantara individu anak tersebut pasti mempunyai suatu persepsi sensori untuk saling membantu satu sama lain (perkembangan fisik), dengan hal itu anak juga belajar bagaimana membuat suatu benda yang tadinya terpisah menjadi suatu benda bentuk sempurna (perkembangan kognitif), tidak hanya itu antara satu sama lain anak-anak itu akan membangun suatu hubungan social yang membuktikan adanya perkembangan psikososial.

Karakteristik dan Perspektif Masa Hidup Manusia.

Keyakinan bahwa perkembangan berlangsung sepanjang hidup merupakan keyakinan utama bagi perspektif masa hidup mengenai perkembangan manusia, namun dalam hal ini perspektf juga memiliki beberapa karakteristik. Menurut pandangan Baltes, penting untuk memahami bahwa perkembangan dibangun melalui kerja sama faktor-faktor biologis (sifat dasar fisik individu), sosiokultural (pemikiran, inteligensi dan bahasa) dan individual (pribadi atau bersifat perseorangan)[5].

Perspektif masa hidup merupakan suatu pandangan bahwa perkembangan berlangsung seumur hidup, multidimensi, multiarah, plastis, multidisiplin, dan kontekstual; melibatkan pertumbuhan, pemeliharaan, dan regulasi; dan dibangun melalui kerja sama factor-faktor biologis, sosiokultural dan individual[6].

Berlangsung Sepanjang Hidup

Secara singkat diterangkan bahwa dalam perspektif hidup tidak ada satu periode usia pun yang mendominasi perkembangan manusia. Seperti halnya masa dewasa tidak dianggap sebagai titik akhir dari perkembangan.

Bersifat Muitidimensi.

Dalam hal ini dikemukakan bahwa berapapun usia manusia, pada dasarnya tubuh, emosi, pikiran dan relasi selalu berubah dan saling berinteraksi. Hal ini juga melibatkan dimensi biologis, kognitif dan psikososial.

Bersifat Multiarah

Sepanjang kehidupan manusia, sejumlah dimensi/komponen dari suatu dimensi akan berkembang sementara yang lain akan menyusut. Sebagai contoh dalam mempelajari suatu bahasa, jika seseorang mempelajari bahasa arab dan dikuasai pada masaa perkembangan maka kapasitas untuk mempelajari bahasa inggris dan perancis akan menurun dimasa perkembangan selanjutnya.

Bersifat Plastis

Seperti halnya kemampuan manusia di masa dewasa akhir akan berhenti namun masih dapat ditingkatkan dengan latihan/strategi walaupun kapasitas akan menurun jika umur semakin tua.

Bersifat Multidisiplin

Dalam hal ini para psikoloq, sosioloq, para ahli saraf, dan peneliti tertarik mengungkap misteri perkembangan yang berlangsung sepanjang masa hidup.

Bersifat Kontekstual

Perkembangan berlangsung dalam suatu konteks atau setting. Konteks itu bisa berupa keluarga, sekolah atau sekelompok kawan. Konteks ini juga memiliki tiga tipe pengaruh yaitu pengaruh normative berdasarkan usia, berdasarkan sejarah dan peristiwa hidup yang bersifat non-normatif atau sangat individual.

Melibatkan Pertumbuhan, Pemeliharaan dan Regulasi terhadap Kehilangan.

Seperti halnya otak manusia akan membentuk budaya, namun otak sendiri juga terbentuk dari budaya atau pengalaman yang telah dimiliki atau sedang dikumpulkan oleh seseorang.

Memasuki masa dewasa menengah atau akhir, pemeliharaan dan regulasi terhadap menurunnya sejumlah kemampuan menjadi lebih penting. Sebagai contoh dalam mempersiapkan masa pensiunan, masa tua dan sebuah akhir dari kehidupan manusia.

Konstruksi Bersama dan Faktor Biologi, Budaya dan Individu.

Daftar Pustaka

Mar`at, Samsunuwiyati, (2010), Psikologi Perkembangan, Bandung: PT. Rosdakarya Remaja.

Papalia, D.E. & Feldman, R.D. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia Edisi 12 Buku 1. Jakarta: Penerbit

Salemba Humanika .

Santrock, J.W. (2012). Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup Edisi Ketigabelas, Jilid I. Jakarta: Erlangga.

[1] Samsunuwiyati Mar`at, Psikologi Perkembangan, Th. 2010, hal: 4.

[2] John W. Santrock, Life-Span Development (Perkembangan Masa Hidup), Th. 2012, hal: 6.

[3] Diane E. Papalia/Ruth Duskin Feldman, Melayani Perkembangan Manusia (Experince Human Development), Th. 2014, hal: 4-5.

[4] Ibid, hal: 6

[5] Ibid, hal: 7.

[6] Ibid, hal: 7-8.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun