Mohon tunggu...
arielsuhendra
arielsuhendra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Strategi Mengajar yang Efektif di Sekolah Dasar

15 Januari 2025   19:28 Diperbarui: 15 Januari 2025   19:28 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

           Pendidikan adalah pondasi utama bagi perkembangan individu dan masyarakat. Melalului pendidikan kita dapat membentuk generasi yang cerdas dan berbudi pekerti. Pendidikan yang efektif dalam konteks mengajar sangat bergantung pada kemampuan seorang pendidik untuk memilih teknik-teknik pengajaran yang dapat memenuhi kebutuhan beragam siswa, serta menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan.
Pendidikan pada dasarnya dimulai di tingkat sekolah dasar. Dalam sistem pendidikan Indonesia yang mengadopsi model 6-3-3, pendidikan di sekolah dasar menjadi yang paling lama diikuti oleh siswa. Siswa biasanya menghabiskan sekitar sepertiga waktunya di sekolah dasar. Sekolah dasar merupakan masa yang kursial untuk pembentukan karakter siswa, yang nantinya sulit diubah pada fase kehidupan selanjutnya (Kostava & Atasoy, 2008).
        Mengajar di sekolah dasar (SD) merupakan sebuah tantangan yang besar, namun juga sangat menyenangkan. Pada tahap pendidikan dasar, anak-anak berada dalam masa perkembangan yang sangat pesat, di mana mereka membangun dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang akan mempengaruhi hidup mereka di masa depan. Oleh karena itu, pengajaran yang efektif di tingkat sekolah dasar sangat penting untuk memberikan setiap anak kesempatan berkembang dengan optimal, baik dalam aspek akademis maupun sosial.
        Keterampilan mengajar menurut Amstrong dkk (1992:33) mencakup kemampuan untuk menetapkan tujuan performansi, kemampuan mendiagnosis kondisi murid, keterampilan memilih strategi pengajaran, kemampuan berinteraksi dengan murid, serta keterampilan menilai efektivitas pengajaran. Mengajar bukanlah sekadar proses penyampaian informasi dari guru kepada siswa, melainkan sebuah kegiatan yang kompleks, di mana berbagai tindakan harus dilakukan untuk mencapai hasil belajar yang optimal.
       Menurut Ali (1987:12), mengajar dapat diartikan sebagai segala upaya yang dilakukan secara sengaja untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa terlibat dalam proses belajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Sementara itu, Nasution (1995:4) memberikan definisi yang lebih mendalam tentang mengajar, yaitu: (1) Mengajar sebagai proses penanaman pengetahuan kepada anak, (2) Mengajar sebagai penyampaian kebudayaan kepada anak, dan (3) Mengajar sebagai aktivitas yang mengorganisir dan mengatur lingkungan agar dapat berhubungan dengan anak sehingga terjadi proses belajar.
       Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengajar adalah serangkaian kemampuan yang dimiliki guru, yang meliputi berbagai aspek yang berkaitan dengan tugas-tugasnya dalam menciptakan rangsangan dan motivasi bagi siswa. Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk membimbing, mengarahkan, dan membangun siswa dalam proses belajar agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara terintegrasi.
       Untuk menciptakan pengalaman belajar yang efektif, guru di sekolah dasar perlu menerapkan berbagai strategi yang sesuai dengan karakteristik usia siswa dan tuntutan perkembangan zaman.
Mengajar yang efektif harus melibatkan pendekatan yang berpusat pada siswa, di mana guru tidak hanya memberikan materi, tetapi juga menciptakan kesempatan bagi siswa untuk aktif belajar. Pembelajaran yang berbasis pada keterlibatan ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan pemikiran kritis, kreatifitas, dan kemandirian. Guru berperan sebagai fasilitator, bukan hanya pemberi informasi.
        Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda, ada yang lebih mudah memahami materi melalui visual, audio, atau kinestetik. Oleh karena itu, metode pengajaran yang efektif harus mampu mengakomodasi beragam gaya belajar siswa. Menggunakan berbagai alat bantu, seperti gambar, video, permainan, dan eksperimen, dapat membantu memastikan bahwa semua siswa memperoleh pemahaman yang optimal.
        Mengajar yang efektif tidak hanya bergantung pada penyampaian materi, tetapi juga pada hubungan antara guru dan siswa. Siswa yang merasa dihargai, didengar, dan didukung oleh gurunya akan lebih termotivasi untuk belajar. Guru yang mampu menciptakan lingkungan kelas yang positif dan inklusif, di mana siswa merasa aman untuk berbicara dan bertanya, akan lebih sukses dalam membimbing siswa menuju keberhasilan akademik dan pribadi.
Pembelajaran aktif memungkinkan siswa untuk terlibat langsung dalam proses belajar melalui diskusi, eksperimen, simulasi, atau proyek. Pendekatan ini mengubah kelas dari tempat yang pasif menjadi ruang yang dinamis, di mana siswa tidak hanya mendengarkan, tetapi juga berpikir, berinteraksi, dan memecahkan masalah secara praktis. Pembelajaran aktif memotivasi siswa untuk lebih tertarik dengan materi dan mengembangkan keterampilan yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
         Umpan balik yang diberikan guru harus bersifat konstruktif, bukan hanya memuji atau mengkritik tanpa arah. Umpan balik yang baik dapat membantu siswa untuk memahami kekuatan mereka serta area yang perlu diperbaiki. Ini dapat memperbaiki proses pembelajaran siswa, meningkatkan motivasi mereka, dan memberikan panduan yang jelas untuk perbaikan.
Di era digital, teknologi dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam mengajar. Penggunaan teknologi seperti aplikasi pembelajaran, video edukatif, dan permainan interaktif dapat membuat materi lebih menarik dan mudah dipahami. Namun, teknologi harus digunakan dengan bijak, sebagai pelengkap dan bukan sebagai pengganti metode pengajaran tradisional. Penggunaan teknologi yang bijak juga dapat membantu menciptakan pembelajaran yang lebih fleksibel dan terjangkau.
          Salah satu kunci mengajar yang efektif adalah pengelolaan kelas yang baik. Guru perlu memiliki keterampilan dalam mengatur waktu, menjaga disiplin, serta menciptakan suasana kelas yang mendukung. Tanpa pengelolaan kelas yang baik, pembelajaran bisa terganggu dan siswa kesulitan untuk fokus. Aturan yang jelas dan konsisten, serta pendekatan yang adil dalam menangani masalah kelas, sangat penting.
          Pembelajaran yang efektif dimulai dengan tujuan yang jelas. Guru perlu merancang tujuan pembelajaran yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART). Tujuan ini memberikan arah dan fokus, serta memungkinkan guru untuk mengevaluasi kemajuan siswa secara objektif. Tujuan yang jelas juga membantu siswa mengetahui apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana mereka dapat mencapai keberhasilan.
         Mengajar yang efektif juga mencakup pembelajaran yang mendorong siswa untuk melakukan refleksi diri. Proses ini memungkinkan siswa untuk memahami kekuatan dan kelemahan mereka, serta menetapkan tujuan pribadi untuk meningkatkan keterampilan mereka. Guru yang efektif akan menciptakan kesempatan bagi siswa untuk merefleksikan pembelajaran mereka, baik melalui diskusi, jurnal, atau tugas reflektif.
          Mengajar yang efektif juga melibatkan penghargaan terhadap keberagaman siswa. Setiap siswa membawa latar belakang, budaya, dan pengalaman yang berbeda. Pembelajaran yang inklusif akan memastikan bahwa semua siswa, terlepas dari perbedaan mereka, memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. Ini mencakup menciptakan materi yang relevan dan menghindari bias dalam pengajaran.
Secara keseluruhan, mengajar yang efektif adalah tentang menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, menyenangkan, dan relevan bagi siswa. Dengan memadukan berbagai strategi, pendekatan yang berpusat pada siswa, dan pemanfaatan teknologi yang bijaksana, guru dapat membantu siswa tidak hanya memahami materi, tetapi juga mengembangkan keterampilan yang akan bermanfaat dalam kehidupan mereka di luar kelas.

Ariel Suhendra

nim 132410027

Universitas Pelita Bangsa

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun