Mohon tunggu...
ariel natanael
ariel natanael Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai Perkenalkan saya Ariel Natanael hobi saya suka membaca dan membuat artikel/ jurnal mengenai teknik sipil, keuangan, film, dsb. Jika berminat berdiskusi bisa email arielnatanael66@gmail.com terima kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bedanya Bullying dengan Keras

30 April 2024   10:57 Diperbarui: 30 April 2024   11:24 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bullying dan perilaku keras seringkali disalahartikan atau bahkan disamakan, padahal keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam konteks interaksi sosial. Memahami perbedaan antara bullying dan perilaku keras dapat membantu kita mengenali situasi yang terjadi di sekitar kita dan meresponsnya dengan tepat. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai perbedaan antara kedua konsep ini.

1. Definisi

Bullying merujuk pada tindakan agresif atau penindasan yang terus-menerus terhadap seseorang yang lebih lemah secara fisik, mental, atau emosional. Ini bisa terjadi dalam berbagai bentuk seperti fisik, verbal, sosial, atau cyber. Bullying sering kali dilakukan oleh individu atau kelompok yang memiliki kekuatan atau keunggulan tertentu dan bertujuan untuk merendahkan, menyakiti, atau mengintimidasi korban mereka.

Perilaku keras, di sisi lain, merujuk pada tindakan agresif atau kasar yang bisa terjadi dalam berbagai konteks, termasuk di antara orang dewasa di lingkungan kerja atau bahkan dalam hubungan romantis. Perilaku keras tidak selalu terjadi secara terus-menerus atau dalam pola yang konsisten seperti bullying. Ini bisa meliputi kemarahan, kekerasan fisik, atau intimidasi verbal dalam situasi tertentu.

2. Tujuan dan Pola

Bullying memiliki tujuan yang jelas untuk merendahkan atau menyakiti korban secara berulang-ulang. Ini sering kali memiliki pola yang teratur dan konsisten, di mana pelaku menggunakan kekuatan atau keunggulan mereka untuk mendominasi atau mengintimidasi korban.

Perilaku keras, sementara itu, mungkin tidak selalu memiliki tujuan untuk merendahkan atau menyakiti secara terus-menerus. Ini bisa menjadi respons terhadap stres, ketegangan, atau konflik tertentu dalam situasi tertentu. Perilaku keras juga mungkin terjadi tanpa disengaja atau sebagai bentuk ekspresi emosi yang tidak terkendali.

3. Dampak dan Konsekuensi

Bullying dapat memiliki dampak psikologis yang serius pada korban, termasuk gangguan mental seperti depresi, kecemasan, bahkan pikiran untuk bunuh diri. Ini juga dapat mempengaruhi kesejahteraan sosial dan akademis korban, menciptakan lingkungan yang tidak aman dan tidak sehat.

Perilaku keras, meskipun bisa merugikan dalam situasi tertentu, tidak selalu memiliki dampak yang sama seperti bullying. Namun demikian, perilaku keras yang tidak terkendali atau berlebihan dapat menyebabkan konflik antara individu atau dalam kelompok, serta merusak hubungan interpersonal.

4. Penanganan dan Pencegahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun