Franz Magniz, seorang saksi ahli dalam sidang sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi, mengemukakan pandangannya tentang pentingnya peran presiden sebagai pemimpin bagi seluruh rakyat, bukan hanya mereka yang memilihnya. Dalam pernyataannya yang menggetarkan hati, Magniz menyoroti esensi dari kepemimpinan yang inklusif dan penuh tanggung jawab terhadap semua warga negara.
Sebagai saksi yang berpengalaman dan berintegritas, Franz Magniz telah menyaksikan berbagai aspek dari proses politik dan demokrasi. Namun, dalam pandangannya, peran presiden tidak boleh terbatas pada mewakili suara mayoritas yang memilihnya. Sebaliknya, seorang presiden harus bertindak sebagai pemimpin bagi semua orang, bahkan mereka yang tidak sependapat dengannya.
Menurut Magniz, presiden yang benar-benar efektif adalah mereka yang mampu menyatukan bangsa di sekitarnya, bahkan di tengah perbedaan politik dan ideologi. Mereka harus menjadi sosok yang dapat diandalkan oleh semua warga negara, tidak peduli latar belakang, keyakinan, atau pilihan politik mereka.
Pernyataan Magniz memberikan pengingat yang kuat bahwa kepemimpinan tidak hanya tentang memenangkan pemilihan, tetapi juga tentang membangun jembatan antara berbagai segmen masyarakat. Seorang presiden yang memahami pentingnya inklusi dan mendengarkan suara semua orang dapat membawa negara menuju kesatuan dan kemajuan yang lebih besar.
Sebagai negara yang menghormati prinsip demokrasi, penting bagi kita untuk memperhatikan pesan dari tokoh-tokoh seperti Franz Magniz. Kepemimpinan yang melayani dan inklusif adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang adil, damai, dan sejahtera bagi semua warga.
Dalam kesaksian dan pernyataannya, Franz Magniz telah mengingatkan kita bahwa presiden harus menjadi milik semua orang, bukan hanya milik mereka yang memilihnya. Itulah esensi dari demokrasi sejati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H