Mohon tunggu...
ariel natanael
ariel natanael Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai Perkenalkan saya Ariel Natanael hobi saya suka membaca dan membuat artikel/ jurnal mengenai teknik sipil, keuangan, film, dsb. Jika berminat berdiskusi bisa email arielnatanael66@gmail.com terima kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sekolah di China Mewajibkan Siswanya Menonton Video tentang Kesulitan Orangtua Mencari Nafkah

15 Februari 2024   09:31 Diperbarui: 27 Februari 2024   08:47 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan adalah cermin dari nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh suatu masyarakat. Dalam menanggapi kompleksitas kehidupan sosial, Sekolah Menengah di China telah mengambil langkah yang unik untuk mengajarkan empati dan menghargai upaya orang tua dalam mencari nafkah kepada para siswa.

Sebuah kebijakan baru telah diberlakukan di sekolah-sekolah di berbagai provinsi di China. Kebijakan ini mewajibkan siswa untuk menonton video yang menggambarkan realitas keras orang tua mereka dalam mencari nafkah. Video-video ini memperlihatkan kisah nyata tentang perjuangan orang tua dalam menghidupi keluarga, termasuk tantangan ekonomi, tekanan pekerjaan, dan pengorbanan yang mereka lakukan demi kesejahteraan anak-anak mereka.

Tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan empati siswa terhadap upaya besar yang dilakukan oleh orang tua mereka. Dengan melihat secara langsung bagaimana orang tua bekerja keras untuk menyediakan kebutuhan sehari-hari, diharapkan siswa dapat lebih menghargai setiap kesempatan pendidikan yang mereka terima.

Langkah ini juga bertujuan untuk membantu mengurangi tingkat ketidakpatuhan siswa di sekolah, meningkatkan keterlibatan keluarga dalam pendidikan, dan memperkuat hubungan antara siswa, orang tua, dan sekolah. Dengan memahami tantangan yang dihadapi orang tua mereka, diharapkan siswa akan lebih termotivasi untuk belajar dan mengembangkan potensi mereka.

Namun, kebijakan ini juga menimbulkan berbagai tanggapan dari berbagai pihak. Sebagian mendukung langkah ini sebagai upaya yang positif untuk memperkuat ikatan keluarga dan meningkatkan kesadaran sosial siswa. Namun, ada juga yang mengkritik kebijakan ini sebagai bentuk intrusi yang berlebihan dalam kehidupan pribadi keluarga dan menganggapnya sebagai tindakan yang terlalu memaksakan.

Meskipun demikian, kebijakan ini telah menarik perhatian internasional sebagai contoh langkah inovatif dalam pendidikan karakter di tingkat sekolah. Pendidikan empati dan penghargaan terhadap orang tua adalah aspek penting dalam pembentukan kepribadian siswa yang berempati dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya.

Dengan demikian, kebijakan ini menjadi sorotan yang menarik dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan memperkuat nilai-nilai sosial di China.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun