Mohon tunggu...
ariel natanael
ariel natanael Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai Perkenalkan saya Ariel Natanael hobi saya suka membaca dan membuat artikel/ jurnal mengenai teknik sipil, keuangan, film, dsb. Jika berminat berdiskusi bisa email arielnatanael66@gmail.com terima kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Haris-Fatia Bebas, Bukti Demokrasi Belum Rusak?

15 Januari 2024   09:46 Diperbarui: 15 Januari 2024   10:16 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Demokrasi, sebagai bentuk pemerintahan yang ditekankan pada partisipasi publik, transparansi, dan hak asasi manusia, sering kali diuji oleh berbagai tantangan. Dalam konteks Indonesia, dua nama, Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti, telah muncul sebagai tokoh yang mencoba mengukur sejauh mana fondasi demokrasi masih teguh. Kebebasan keduanya, dalam hal ini, menjadi simbol perlawanan dan pengejawantahan hak berpendapat yang menjadi pijakan demokrasi.

Haris Azhar, seorang aktivis hak asasi manusia, dan Fatia Maulidiyanti, seorang berbagai advokasi sosial, telah menunjukkan keberanian mereka dalam menyuarakan pandangan kritis terhadap berbagai isu kontroversial. Melalui keberanian ini, mereka menjadi bukti hidup bahwa demokrasi belum sepenuhnya rusak di negeri ini.

Namun, pertanyaannya muncul, apakah kebebasan mereka mencerminkan keadaan demokrasi secara menyeluruh? Keberanian mereka tampil sebagai penyemangat, namun tetap menjadi refleksi dari adanya tekanan pada kebebasan berbicara dan berpendapat di Indonesia. Dalam era informasi digital, di mana opini dapat menyebar dengan cepat, tantangan bagi demokrasi adalah bagaimana menyeimbangkan kebebasan itu dengan tanggung jawab.

Haris-Fatia, sejauh ini, mungkin menjadi simbol bahwa demokrasi masih hidup dan berdaya. Namun, tantangan yang dihadapi oleh mereka juga menjadi panggilan bagi kita semua untuk lebih menghargai dan memperkuat nilai-nilai demokrasi. Artikel ini akan membahas peran Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti dalam konteks demokrasi Indonesia, menggali dampak kebebasan mereka, dan merenungkan bagaimana masyarakat dapat berkontribusi untuk menjaga kesehatan demokrasi di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun