Mohon tunggu...
ariel natanael
ariel natanael Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai Perkenalkan saya Ariel Natanael hobi saya suka membaca dan membuat artikel/ jurnal mengenai teknik sipil, keuangan, film, dsb. Jika berminat berdiskusi bisa email arielnatanael66@gmail.com terima kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Demokrasi, Lebih dari Sekedar Bebas Berpendapat Asal Sependapat

18 Desember 2023   14:24 Diperbarui: 18 Desember 2023   15:02 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana kekuasaan dipegang oleh rakyat, untuk rakyat, dan dari rakyat. Di tengah-tengah keberagaman pandangan dan keyakinan, seringkali terdapat kesalahpahaman bahwa demokrasi hanya sebatas pada gagasan "bebas berpendapat asal sependapat." Namun, demokrasi sejati jauh lebih luas dan kompleks dari sekadar asumsi ini.

Konsep bahwa demokrasi sama dengan hak untuk berpendapat adalah benar, tetapi hanya sebagian dari keseluruhan gambaran. Demokrasi memang memberikan hak kepada individu untuk menyuarakan pendapatnya tanpa ketakutan akan represi atau penindasan. Namun, hal ini tidak berarti bahwa setiap pendapat yang disuarakan harus secara otomatis diterima atau diadopsi oleh mayoritas.

Demokrasi yang sehat tidak hanya memfasilitasi kebebasan berbicara, tetapi juga mempromosikan diskusi yang sehat, dialog terbuka, serta penghormatan terhadap perbedaan pendapat. Ia mendorong individu untuk berpartisipasi dalam proses pembentukan keputusan secara kolektif. Demokrasi yang kokoh memungkinkan ruang bagi perdebatan yang substansial, mendengarkan perspektif yang berbeda, dan mencari konsensus yang dapat diterima oleh mayoritas.

Perlu dicatat bahwa dalam demokrasi, kebebasan berpendapat tidak berdiri sendiri. Ia harus disertai dengan tanggung jawab. Hak untuk berbicara haruslah digunakan secara bertanggung jawab, mempertimbangkan dampaknya terhadap individu lain, kebenaran, serta kesejahteraan bersama.

Demokrasi yang sejati tidak mengabaikan hak minoritas. Sebaliknya, ia memastikan bahwa pendapat minoritas juga didengar, dihormati, dan dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan. Dalam demokrasi yang matang, keadilan sosial, kesetaraan, dan perlindungan hak asasi manusia merupakan poin penting yang harus dipertahankan.

Oleh karena itu, demokrasi sebenarnya jauh lebih kompleks daripada sekadar "bebas berpendapat asal sependapat." Ia melibatkan tanggung jawab, dialog terbuka, penghargaan terhadap perbedaan, serta komitmen untuk mencari keputusan yang terbaik bagi keseluruhan masyarakat.

Dalam kesimpulannya, demokrasi merupakan proses yang terus berkembang, yang membutuhkan partisipasi aktif dari setiap individu dalam masyarakat. Itulah mengapa penting bagi kita semua untuk memahami esensi sebenarnya dari demokrasi: bukan sekadar hak untuk berbicara, tetapi juga tanggung jawab untuk berbicara dengan bijak, mendengarkan dengan terbuka, dan mencari kebaikan bersama dalam proses pengambilan keputusan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun