Mohon tunggu...
ariel natanael
ariel natanael Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai Perkenalkan saya Ariel Natanael hobi saya suka membaca dan membuat artikel/ jurnal mengenai teknik sipil, keuangan, film, dsb. Jika berminat berdiskusi bisa email arielnatanael66@gmail.com terima kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ridwan Kamil: Politik Bukan Matematika

24 November 2023   15:27 Diperbarui: 24 November 2023   15:48 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Politik sebagai Konteks yang Kompleks dan Dinamis
Dalam setiap negara, politik bukanlah ilmu pasti seperti matematika. Hal ini berlaku pula bagi tokoh-tokoh politik seperti Ridwan Kamil. Politik melibatkan interaksi berbagai faktor seperti opini publik, situasi sosial, kebijakan, dan dinamika politik lokal dan nasional.

Ridwan Kamil: Figur Penting dalam Politik Indonesia
Sebagai sosok yang dikenal dalam dunia politik Indonesia, Ridwan Kamil menunjukkan bahwa politik bukanlah hanya sekadar kalkulasi angka atau formula matematis. Peran dan kepemimpinannya lebih dari sekadar penentuan data statistik.

Humanitas dan Keterlibatan Masyarakat
Ridwan Kamil dikenal sebagai pemimpin yang mengedepankan nilai humanitas, kolaborasi, dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan. Pendekatannya yang inklusif menunjukkan bahwa politik juga membutuhkan aspek emosional, etika, dan kepekaan terhadap kebutuhan rakyat.

Menghargai Kompleksitas dalam Pengambilan Keputusan
Politik membutuhkan lebih dari sekadar hitungan angka atau rumus. Hal ini membutuhkan kecerdasan emosional, analisis mendalam terhadap dinamika sosial, serta komitmen untuk melayani masyarakat dengan baik.

Kesimpulan
Politik, sebagaimana yang diwakili oleh sosok seperti Ridwan Kamil, mengajarkan bahwa pengelolaan negara bukanlah tentang hitungan matematis semata. Politik membutuhkan kepekaan, nilai-nilai moral, dan komitmen untuk melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini menunjukkan bahwa politik lebih dari sekadar kalkulasi angka, tetapi juga membutuhkan hati dan kesadaran akan kebutuhan masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun