Mohon tunggu...
ariel natanael
ariel natanael Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai Perkenalkan saya Ariel Natanael hobi saya suka membaca dan membuat artikel/ jurnal mengenai teknik sipil, keuangan, film, dsb. Jika berminat berdiskusi bisa email arielnatanael66@gmail.com terima kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pragmatisme dan Ideologisme: Mana Pendekatan yang Terbaik?

24 Mei 2023   11:03 Diperbarui: 24 Mei 2023   11:37 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendekatan pragmatis dan ideologis adalah dua sudut pandang yang sering diperdebatkan dalam berbagai konteks sosial, politik, dan filosofis. Pragmatisme menekankan pada kepraktisan, keefektifan, dan penyelesaian masalah nyata, sementara ideologisme fokus pada prinsip-prinsip, nilai-nilai, dan keyakinan yang lebih abstrak. Namun, apakah menjadi pragmatis lebih baik daripada menjadi ideologis? Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban yang jelas dan pasti. Keputusan terbaik tergantung pada konteks, tujuan, dan nilai-nilai individu. Untuk memahami perbedaan dan mempertimbangkan pendekatan mana yang lebih baik, kita perlu melihat beberapa faktor yang relevan. 

Pendekatan pragmatis menekankan pada solusi yang praktis dan efisien untuk masalah yang dihadapi. Pragmatis mencoba mencari solusi yang dapat diterapkan dalam situasi nyata dengan hasil yang konkret. Di sisi lain, ideologisme mungkin mengedepankan prinsip dan keyakinan, bahkan jika solusinya mungkin tidak sepenuhnya praktis. Dalam hal ini, pragmatisme mungkin dianggap lebih baik karena menekankan pada hasil yang dapat dilihat dan diukur. 

Pendekatan ideologis menitikberatkan pada prinsip dan nilai-nilai yang mendasari suatu sistem atau pandangan dunia. Ideologisme sering digunakan sebagai panduan moral dan etika, dan memprioritaskan keutuhan ideologi. Dalam beberapa situasi, menjadi ideologis dapat memberikan kejelasan dan konsistensi dalam menghadapi pertanyaan etis dan nilai-nilai yang penting. Namun, pragmatisme juga dapat memberikan fleksibilitas dalam menyesuaikan nilai-nilai dengan konteks yang berubah.  

Pendekatan pragmatis sering melibatkan kompromi dan fleksibilitas. Pragmatis mengakui bahwa dunia nyata penuh dengan kompleksitas dan sering kali tidak ada solusi yang sempurna. Mereka lebih menerima kemungkinan perubahan rencana dan pendekatan yang lebih adaptif. 

Di sisi lain, ideologisme mungkin cenderung bertahan pada prinsip dan keyakinan, yang bisa menghambat fleksibilitas dan kompromi yang diperlukan dalam situasi tertentu. Ideologisme sering kali memberikan konsistensi dan pandangan jangka panjang yang lebih jelas. Pendekatan ini mendorong pemikiran sistematis dan prinsip yang kokoh. Namun, terlalu terikat pada ideologi tertentu juga bisa menghambat adaptasi terhadap perubahan dan dinamika lingkungan yang berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun