Mohon tunggu...
ariel natanael
ariel natanael Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai Perkenalkan saya Ariel Natanael hobi saya suka membaca dan membuat artikel/ jurnal mengenai teknik sipil, keuangan, film, dsb. Jika berminat berdiskusi bisa email arielnatanael66@gmail.com terima kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Growth dan Fixed Mindset

20 Mei 2023   11:22 Diperbarui: 20 Mei 2023   11:23 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam upaya pencapaian dan perkembangan pribadi, pemahaman tentang mindset atau pola pikir adalah hal yang penting. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dua konsep utama dalam dunia mindset, yaitu growth mindset (pola pikir pertumbuhan) dan fixed mindset (pola pikir tetap). Kami akan menggali perbedaan antara keduanya, mengapa mindset tersebut penting, serta bagaimana menerapkan growth mindset untuk meraih kesuksesan dan perkembangan pribadi. Growth mindset merujuk pada keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat berkembang melalui kerja keras, ketekunan, dan pembelajaran terus-menerus. Di sisi lain, fixed mindset mencerminkan keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan bersifat tetap, tidak dapat berubah, dan ditentukan oleh faktor-faktor bawaan. 

Fixed mindset dapat membatasi seseorang dalam menghadapi tantangan, merasa terintimidasi oleh kegagalan, dan enggan untuk keluar dari zona nyaman. Sementara itu, growth mindset dapat memberikan motivasi untuk belajar dari kegagalan, beradaptasi dengan perubahan, dan terus berkembang dalam menghadapi tantangan. Langkah-langkah konkret untuk mengembangkan dan memperkuat growth mindset. Ini meliputi pengakuan akan pemikiran negatif dan pembatasan diri, mengganti kata-kata "saya tidak bisa" dengan "saya belum bisa," memperhatikan dan mengatasi rasa takut akan kegagalan, dan mengadopsi sikap pembelajaran yang positif.

Mengeksplorasi bagaimana growth mindset dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, pekerjaan, hubungan, dan pengembangan pribadi. Contohnya termasuk memandang tantangan sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh, mencari umpan balik konstruktif, melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri, dan melatih keuletan dan ketekunan.

Membahas hambatan umum yang mungkin dihadapi dalam mengadopsi mindset pertumbuhan dan bagaimana mengatasinya. Misalnya, rasa takut akan kegagalan, perbandingan sosial, dan pengaruh lingkungan negatif dapat menjadi hambatan. Dalam bagian ini, akan disarankan strategi untuk mengatasi hambatan tersebut dan membangun mindset pertumbuhan yang kuat.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun