Diawal masa new normal sempat terdengar isu atau stigma mengenai jabatan presiden menjadi tiga priode, bagi pendukung Jokowi tentu senang dan sangat mendukung isu tersebut. Tetapi sang oposisi tentu tidak setuju usulan tersebut, jika ditanya bagaimana dengan Jokowi sendiri setuju atau tidak setuju ? Jokowi sudah pernah menjawab "Menurut Konstitusi hanya 2 priode dan saya akan mengikuti Konstitusi tersebut". Selanjutnya cerita berkembang dimana partai-partai besar sudah mengumumkan siapa calon presiden tersebut.
Lantas bagaimana dengan Partai besar PDIP yang menjadi rumah Jokowi ? Sempat banyak yang bertanya pada kongres PDIP tempo lalu Ibu belum mau mengumumkan siapa kadernya yang akan dicalonkan menjadiu calon presidennya. Masyarakat mulai mengira bahwa stigma tiga priode ini akan terjadi.Â
Demokrasi saat itu sangat berbeda dengan demokrasi saat ini. Demokrasi bukanlah konsep yang statis. Masalah konflik yang berbeda Peristiwa terkait demokrasi sangat tidak terduga, dan bahkan tidak ada cara untuk meramalkan apa yang akan terjadi selanjutnya.
karena masyarakat modern lebih kritis daripada masyarakat dulu, bisa jadi sewenang-wenang. Banyak isu juga harus diselesaikan dengan cara-cara baru yang mempertimbangkan konteks saat ini.Â
"Orang-orang yang berada dalam posisi otoritas kadang-kadang memiliki kecenderungan untuk menginginkannya. Jika dia mempertahankan posisi kekuasaannya, pihak berwenang dapat menyatakan bahwa memperpanjang masa jabatan presiden selama tiga periode dapat diterima secara politik tetapi itu ilegal untuk dilakukan" Menurut Masturo, M. Pd pada 26 Juni 2022 .
Lantas cerita ini masih berlanjut sampai pada tanggal 21 April 2023 tepat di hari Kartini, akhirnya PDIP mengumumkan siapa jagoannya yaitu Ganjar Pranowo. Gubernur Jawa Tengah tersebut terpilih menjadi calon RI 1, sehingga stigma tigas priode gugur dengan sendirinya. Dan pada saat hari raya Idul Fitri 1444 H selepas Sholat Ied Jokowi hendak ditanya siapa pasangan yang cocok untuk sang jagoan tersebut dan Jokowi menjawab beberapa nama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H