Jadwal kerja yang fleksibel memudahkan perencanaan tanpa mengorbankan produktivitas. Dengan demikian, fleksibilitas di tempat kerja dapat didefinisikan sebagai kemampuan karyawan untuk mengontrol lamanya waktu bekerja dan di mana mereka bekerja. Perusahaan harus menyediakan kemampuan ini karena memiliki manfaat yang dirasakan. Â Jam kerja yang fleksibel biasanya mengambil bentuk yang berbeda selama jam kerja. Jam dan waktu kerja berbeda karena karyawan dapat bekerja kapan pun dan di mana pun mereka mau. Strategi perusahaan untuk karyawannya juga dapat mencakup fleksibilitas waktu dalam pekerjaan. Hal ini dilakukan agar karyawan dapat bekerja sepuasnya dengan tetap memenuhi jam kerja minimal yang telah ditetapkan perusahaan.Â
Jack Nilles pertama kali menggunakan istilah "remote working" pada tahun 1970, bersamaan dengan kata "telecommuting". Pekerjaan yang dapat dilakukan dengan segera, di rumah atau lokasi lain, tanpa perlu melakukan perjalanan jauh untuk kesana dan kembali, dan dimungkinkan oleh jaringan komputer, telepon, dan peralatan kerja lainnya dikenal dengan istilah telecommuting. Â Karena kedengarannya lebih kontemporer, banyak bisnis sekarang lebih suka menggunakan istilah "working remotely" atau "working from home" daripada "telecommuting" atau "teleworking". Oleh karena itu, peneliti menarik kesimpulan bahwa istilah telework, telecommuting, dan remote working merujuk pada hal yang sama.
Untuk meningkatkan kinerja bisnis, perusahaan mungkin ingin mempertimbangkan banyak keuntungan dari kerja jarak jauh. Baik pemberi kerja maupun karyawan mendapat manfaat saat kerja jarak jauh digunakan. Karena karyawan dapat bekerja dari rumah, perusahaan mendapatkan tenaga kerja yang lebih produktif. Selain itu, karena karyawan memiliki kesempatan untuk mengalami work-life balance, tingkat kepuasan kerja dan loyalitas mereka terhadap perusahaan meningkat.
Work-life balance adalah tentang membina dan menegakkan lingkungan kerja yang positif dan sehat, mendorong orang untuk mencapai keseimbangan antara kewajiban profesional dan pribadi mereka, dan meningkatkan produktivitas dan loyalitas karyawan. Rasio ideal antara waktu yang dihabiskan untuk bekerja dan waktu luang untuk keluarga dan hobi juga dapat digunakan untuk menggambarkan keseimbangan kehidupan kerja. Work-life balance adalah kondisi nyaman yang ada antara prioritas utama karyawan dari posisi mereka di tempat kerja dan gaya hidup pribadi mereka.
Keuntungan dari sistem kerja yang fleksibel bagi karyawan adalah mereka merasa lebih puas dengan pekerjaannya dan perusahaan secara keseluruhan. Kepuasan yang meningkat ini akan mengarah pada kinerja yang lebih baik dari pekerja, tingkat loyalitas yang lebih besar kepada organisasi, dan penurunan tingkat ketidakhadiran dan referensi diri, yang semuanya akan meningkatkan produktivitas dan profitabilitas bisnis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H