Seiring dengan kemajuan zaman, anak generasi muda masih banyak memiliki psikologis yang tidak stabil. Sehingga banyak memiliki pengaruh negatif bagi lingkungan sekitarnya, misalnya "Vandalisme".Â
Vandalisme yaitu perilaku remaja yang sengaja merusak lingkungan sekitarnya spserti mencoret-coret tembok sekolah, pertokoan tanpa izin dari sang pemilik.
Jika ditanya alasan mereka melakukan Vandalisme biasanya dianggap keren dan gaul oleh teman-teman sebayanya. Biasanya mereka berkelompok dalam melakukan hal tersebut, perliaku ini juga banyak ditemui pada kota-kota besar metropolitan.Â
Kota-kota besar di Indonesia umumnya mempunyai jembatan, fly over, dan juga banyak pertokoan hal ini bisa berpotensi pelaku vandalisme melakukan karyanya.Â
Hal tersebut umumnya masyarakat sudah biasa menghadapinya, dan rata-rata dari mereka pun cuek. Lantas Bagaimana dengan "Green Generation" ?
Gerakan "Green Generation" merupakan sebuah gerakan yang memanfaatkan media sosial sebagai pemantau dari pelaku vandalisme dan juga menyuarakan pentingnya gerakan bersih lingkungan, peduli dengan lingkungan, dan yang terakhir sebagai perwakilan dari pemerintah untuk menegur atau bahkan menasehati pelaku supaya melakukan perubahan terhadap sikap-sikap yang negatif.Â
Vandalisme sebetulnya dikatakan negatif jika tulisan yang dituliskan pada dinding itu berbunyi sara atau menghina pribadi seseorang, akan tetapi ada juga seni mencoret-coret tembok jika dilihat oleh seseorang tidak menimbulkan perdebatan melainkan kedamaian bagi semua.Â
Dan seni yang ditampilkan pun tidak sembarangan, melainkan seni yang layak untuk dipuji oleh masyarakat atau bahkan pemerintahaan daerah tersebut ini pun termasuk dari gerakan "Green Generation" .Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H