Peluncuran buku terkenal Alvin Toffler yaitu munculnya Gelombang Ketiga yang dapat diprediksi dari Era Informasi, yang saat ini kita saksikan, gelombang pertama dari perubahan ini---yakni konektivitas---terjadi tidak lama kemudian. Buku tersebut sebenarnya menjadi inspirasi bagi orang-orang seperti Bill Gates, Steve Jobs, Steve Case, Andy Groove, dan orang lain untuk bergerak dan membangun dunia baru.
Gelombang ketiga pertumbuhan sektor bisnis (ekonomi) berdampak pada bagaimana orang melakukan bisnis baik lokal maupun internasional. Banyak bisnis, terutama yang menggunakan perdagangan online atau e-commerce, mengintegrasikan situs web mereka dengan sistem back-office seperti database, perangkat lunak akuntansi, kontrol stok, dan pelacakan pelanggan. Hal ini tidak hanya membuat segalanya menjadi lebih sederhana tetapi juga berpotensi untuk menghemat biaya terkait dengan administrasi dan peningkatan layanan bagi pelanggan, salah satunya adalah kemampuan untuk menawarkan informasi tentang status pesanan atau pesanan dengan cepat dan mudahÂ
Namun, generasi milenial cenderung lebih banyak di kalangan freelance. Menurut Pew Research Center, generasi milenial terdiri dari orang-orang yang lahir antara tahun 1980 hingga 2000 dan saat ini berusia antara 15 hingga 34 tahun. Setidaknya ada tiga kualitas dalam generasinya. Sebelum mengandalkan informasi searah, percayai konten buatan pengguna. Sebagai gambaran, generasi ini lebih percaya pada testimonial online dari pelanggan sebenarnya daripada testimonial tradisional dari produsen produk.Â
Kedua, Milenial adalah generasi yang sangat digital yang merespons dengan kuat untuk selalu online. Segala sesuatu dalam hidup mereka---mulai dari komunikasi sederhana hingga konsumsi makanan dan bahkan kencan---bergantung pada internet. Ketiga, generasi milenial sering bertindak tidak loyal di tempat kerja. Mereka sering menginginkan gaji tinggi, jam kerja yang fleksibel, dan promosi pada waktu yang salah dalam setahun.
Sementara itu, dapat dikatakan bahwa kontribusi ekonomi makro yang diberikan oleh freelancer yang bekerja secara lepas sangat luar biasa. Dengan 55 juta profesional bekerja di sana, Indonesia saat ini berada di peringkat ke-16 di antara negara-negara dengan ekonomi terbesar di dunia, menurut McKinsey's Growing Global Workforce. Jika pekerja profesional ada di Indonesia, populasi negara ini akan meningkat menjadi 113 juta pada tahun 2030, meningkatkan permintaan akan tenaga kerja global. Perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh menjadi yang terbesar ketujuh di dunia sebagai akibatnya.
Bagaimana kemajuan teknologi informasi dan komunikasi berdampak pada bisnis, khususnya peran pekerja lepas dalam perkembangan bisnis. Bagi bisnis yang menginginkan pekerja dengan kemampuan atau pengetahuan khusus tetapi tidak dapat mengisi posisi dengan karyawan tetap, kehadiran mereka yang akhir-akhir ini lebih terlihat dan mudah dikenal di dunia bisnis dapat menjadi jalan keluar atau solusi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H