Yang dimaksud dengan uroe meugang ialah hari menjelang puasa,dan hari menjelang hari raya Idul fitri serta hari raya Idul adha, Dua hari sebelum puasa dan hari raya setiap gampong masyarakat mengadakan pemotongan kerbau,daging kerbau tersebut adalah sebagai tanda bekal untuk makanan menghadapi bulan puasa, Yaitu memuliakan hari yang dimuliakan oleh umat islam seperti bulan puasa,Ramadhan,dan hari raya. Oleh karena itu diperkampungan(gampoeng)di Aceh hanya setahun sekali tradisi megang itu dilakukan,maka setiap warga masyarakat pada umumnya harus membeli daging kerbau/lembu sebagai tanda menyambut puasa dan hari raya. Kewajiban pria di uroe meugang. Tradisi uroe meugang juga mempengaruhi kehidupan kaum pria di Aceh, mereka harus membawa pulang daging ke rumah sebagai sikap tanggung jawab memenuhi kebutuhan rumah tangga. Pada uroe mengang, terasa sekali kebersamaan masvara-kat Aceh. Warga yang mampu biasanya menyembelih sapi atau lembu. Sementara warga yang tidak mampu bisa membeli beberapa kilogram daging di pasar untuk disantap seisi keluarga di hari pertama Ramadan. Bahkan ada kebiasaan, masyarakat yang mampu akan memberi daging kepada tetangganya yang tergolong tidak mampu. Ramadan dirasa kurang afdhal jika tidak didahului tradisi uroe mengang. dan anggapan jika tradisi sudah dijalankan, berarti yang bersangkutan bersungguh-sungguh menyambut bulan suci Ramadan dengan senang hati dan ikhlas. Begitu menyatunya masyarakat Aceh menyambut bulan Ramadan. Mereka yang mencari nafkah di negri seberang akan pulang kampung (mudik) untuk berkumpul bersama keluarga pada uroe meugang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H