Mohon tunggu...
Humaniora

Jangan Redupkan Pelita Bangsa!

15 Mei 2016   17:38 Diperbarui: 15 Mei 2016   22:18 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Persaingan antar manusia di dunia saat ini  semakin keras dan sengit. Kehidupan peradapan manusia mengalami kemunduran di bidang moral. Hal ini sudah merambah berbagai sektor kehidupan baik ekonomi, pendidikan,hukum dan  sosial budaya bahkan dibidang keagamaanpun sudah tercemari. Banyak hal diatasnamakan pada agama tertentu untuk membenarkan tindakan mereka. Dunia pendidikan saat ini juga tengah mengalami hal yang sama. Banyak hal-hal yang tidak benar yang dibiarkan masuk dalam sistem pendidikan kita. Kekerasan antara guru dan murid dibiarkan, bocornya kunci jawaban ujian sudah menjadi hal umum, tidak adanya konsistensi dalam kurikulum, dan tawuran antar pelajar sering terjadi akibat kurangnya perhatian dari sisi keluarga maupun sekolah. Akibatnya, generasi muda mengalami kemunduran dalam segi moralitas. Apabila hal ini dibiarkan terus menerus, moral generasi muda akan mengalami kemerosotan.

Generasi muda adalah tonggak bagi kelangsugan hidup berbangsa. Mereka inilah yang akan melanjutkan perjuangan bangsa kita untuk maju dan sejajar dengan bangsa lain. Apabila kualitas dari generasi muda mengalami kemunduran, maka dapat kita bayangkan bagaimana negara ini bisa maju. Akan berujung sama saja jika suatu insan pandai namun tak berlandaskan moralitas. Hanya akan berujung pada kehancuran bangsa dan negara pada akhirnya.

Globalisasi yang saat ini melanda dunia membutuhkan anak-anak muda yang berpotensial dan yang berkualitas. Dalam hal ini, baik pendidikan di tingkat dasar, tengah, dan atas sangat berperan dalam membentuk karakter generasi muda kita. Untuk itulah kita harus benar-benar memperhatikan sistem yang kita tanamkan dalam pendidikan di negara ini. Sebenarnya yang benar-benar kita perlukan dalam sistem pendidikan kita bukan hanyalah pendidikan yang hanya berbatas pada teori hafalan, yang sebenarnya kita butuhkan ada hasil cerminan dari apa yang kita pelajari. Akan menjadi sia-sia jika materi pendidikan hanya sebatas hafalan yang akan terlupakan pada akhirnya. Materi yang terlalu banyak dan tidak selektif mengakibatkan kurang efektif dan menimbulkan kebosanan bagi siswa yang mempelajarinya. Akibatnya, timbul kecenderungan rasa malas dan menggampangkan dalam diri generasi muda.

Saat ini, banyak terjadi kepincangan dan tidak meratanya pendidikan di seluruh Indonesia. Perkotaan lebih memiliki fasilitas yang luar biasa, sedangkan daerah pedalaman tidak mendapatkan fasilitas yang sama. Terlebih mereka yang tinggal di daerah pedalaman, kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak sangatlah mustahil. Sudah muncul beberapa bantuan sekolah gratis  bagi mereka yang berkekurangan. Namun, banyak masyarakat yang cukup dalam keuangannyalah yang memasukan anak mereka ke sekolah gratis tersebut. Banyak juga anak-anak yang kurang dalam mendapat pendidikan yang diberi kesempatan bersekolah malah menolak karena lebih senang terlepas dari aturan, menghabiskan waktu mereka untuk bermain, serta membantu orang tua mereka bekerja maupun mengamen di pinggir jalan.

Sebagai generasi muda yang memiliki fasilitas pendidikan yang baik, seharusnya kita bisa berbagi dengan mereka yang kurang beruntung. Kita harus mengingatkan pemerintah agar mereka juga tetap memberikan perhatian kepada mereka. Pendidikan moralitas haruslah ditanamkan dari jenjang yang paling bawah sampai yang paling atas agar pemimpin-pemimpin bangsa yang akan lahir mempunyai moral yang tinggi. Pola pikir masyarakat yang tak benar juga masih perlu dibenahi demi kebaikan masa depan bangsa dan negara.

Indonesia harus terbebas dari koruptor. Kesadaran ini harus kita tanamkan  mulai dari sektor yang paling bawah sampai keatas. Sebagai pelajar kita bisa mulai membantu dan mendukung program pemberantasan korupsi yag sangat meyengsarakan rakyat. Mulai dari keluarga kita, lingkungan kita baik di masyarakat maupun sekolah. Generasi muda harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk membantu memberikan informasi yang benar, memberi teladan yang baik.

Gadget yang menjadi bagian yang sangat dekat bagi generasi muda sekarang dan media sosial yang sangat terbuka dan luas jangkauannya. Hindari penggunaan media sosial yang menciptakan keresahan di masyarakat. Tingkat intelegensi generasi muda sekarang jauh lebih tinggi daripada orangtua mereka. Energi positif ini sebaiknya disalurkan dengan baik sehingga memberikan dampak yang sangat baik bagi kemajuan bangsa kita.

Kita pasti bisa! Saat ini kita punya pemimpin yang memberikan warna baru dalam sejarah kepemimpinan bangsa Indonesia. Ayo anak muda! Belum terlambat bila kita berperan aktif dalam menstabilkan sistem di negara kita. Mulai dari hal kecil, semua akan mendapatkan hikmahnnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun