Mohon tunggu...
ariellamagisa
ariellamagisa Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Mahasiswa Keperawatan

Haloo semuanya saya Ariella Magisa mahasiswi Fakuktas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia angkatan tahun 2023! Saya percaya bahwa dengan menggabungkan pengetahuan di bidang kesehatan, pendidikan, dan sosial masyarakat, saya dapat berperan aktif dalam merancang dan melaksanakan program-program kesehatan yang efektif dan berkelanjutan. Saya ingin menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang kompleks di masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Ruang Rawat ke Ruang Komentar: Batas Etik Perawat dalam Bermedia Sosial

30 Desember 2024   07:00 Diperbarui: 30 Desember 2024   01:17 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Maraknya penggunaan media sosial pada zaman sekarang menimbulkan banyak sekali pro dan kontra baik dari kalangan masyarakat maupun pemangku kepentingan tertentu. Kecanggihan teknologi pada era ini memang membawa dampak positif pada berbagai bidang seperti, pendidikan, kesehatan, ekonomi maupun hal lainnya. Siapapun dapat mengakses berbagai informasi baik dari dalam maupun luar negri dengan cepat dan mudah oleh sebab itu, hal-hal tersebut terkadang menimbulkan efek negatif juga seperti, penyampaian informasi yang tidak selaras dengan maksud dan tujuan sebenarnya dan apabila sudah diposting langsung melalui sosial media maka, tidak dapat dihapus sampai kapanpun karena semua hal yang diposting di media sosial akan terekam secara jelas dan abadi.


Media sosial juga memiliki dampak pada profesi keperawatan sendiri dampak negatif maupun positif. Dampak positif yang ditimbulkan yakni perkembangan dunia kesehatan saat ini dapat dengan dengan mudah dicari informasinya, satu persatu penyakit yang belum ditemukan obatnya lambat laun diteliti dan beberapa ada yang berhasil disembuhkan, selain itu beberapa kegiatan administrasi di rumah sakit dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Tetapi dari sekian banyak hal positif yang ditimbulkan, tidak menutup kemungkinan bahwa akan timbul juga dampak negatifnya contohnya, saat ini tenaga kesehatan kurang interaksi langsung dengan pasien, beban kerja yang meningkat, ketergantungan teknologi atau bahkan yang sering terjadi saat ini yaitu terkait masalah privasi dan keamanan data. Banyak sekali kasus tenaga kesehatan baik perawat dokter atau yang lainnya yang membuat konten kontroversial di media sosial seperti contohnya, kejadian di RSUD Martapura Oku Timur Sumatera Selatan diketahui bahwa seorang perawat melakukan siaran langsung melalui platform tiktok saat sedang menangani persalinan, ada juga nakes yang berjoget di tempat tidur pasien disaat pasien sedang kesakitan mengalami pembukaan pecah ketuban, dan masih banyak lainnya. Hal ini sangat amat bertentangan dengan kaidah etik dari tenaga kesehatan sendiri yang harus merahasiakan privasi pasien, dengan dilanggarnya hal tersebut tenaga kesehatan bisa terkena sanksi etik tenaga kesehatan yang berlaku dan akhirnya membuat hilang respon positif seperti menghormati serta menghargai dari masyarakat kepada tenaga kesehatan.


Etika keperawatan adalah nilai serta prinsip yang diyakini oleh profesi keperawatan dalam melaksanakan tugasnya yang berhubungan dengan pasien, masyarakat, teman sejawat maupun dengan organisasi profesi, dan juga dalam pengaturan praktik keperawatan itu sendiri. Perawat memiliki 12 standar kompetensi berdasarkan PPNI, salah satunya yaitu pelaksanaan prinsip etik dalam asuhan keperawatan. Hal itu dilaksanakan untuk mencegah terjadinya bahaya fisik serta emosional bagi pasien. Prinsip-prinsip etik keperawatan terdiri dari autonomy (penentuan diri), non maleficence (tidak merugi), beneficence (melakukan hal yang baik), justice (keadilan), veracity (kejujuran) dan fidelity ( menepati janji) (Konzier, 2015, p.94). Hal tersebut perlu diterapkan agar pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal, meningkatkan kepuasan pasien serta terbangun dengan baik hubungan antara perawat dan pasien yang saling percaya. Selain itu penting juga agar privasi pasien dapat terjaga dengan baik, sehingga perawat dapat mengetahui bagaimana mekanisme pembagian informasi pasien, interaksi dengan pasien atau bahkan menyeimbangkan ekspresi diri dengan menjaga keprofesionalannya.


Oleh karena itu dalam proses peningkatan penerapan etik dalam profesionalisme keperawatan, banyak pihak yang harus bekerja sama dalam mewujudkan aspek tersebut. Institusi rumah sakit diharapkan mampu memaksimalkan pelayanan keperawatan menjadi lebih profesional lagi. Selain itu pada aspek pendidikan, bisa diterapkan lebih baik terkait pemahaman etik bagi profesionalisme keperawatan dan pengimplementasiannya sehari-hari. Sehingga perawat diharapkan agar bisa selalu maksimal dalam pelaksanaan prinsip etik dalam asuhan keperawatan yang diberikan sehingga bisa membangun hubungan keterpercayaan yang baik dengan pasien

DAFTAR PUSTAKA

Fundamental’s of Nursing. (2015). Pearson Australia.
Panggabean, N. S. (2019). Prinsip Etika Keperawatan Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan.
Pratiwi, I. E. (2023, March 19). Deret Nakes yang Bikin Konten Medsos Memicu Kontroversi, Bagaimana Kode Etiknya? Kompas. https://www.kompas.com/tren/read/2023/03/19/151500965/deret-nakes-yang-bikin-konten-medsos-memicu-kontroversi-bagaimana-kode

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun