Mohon tunggu...
Ariel
Ariel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka game dan anime

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan kedewasaan pada anak sekolah

7 Juli 2024   03:02 Diperbarui: 9 Juli 2024   08:12 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama= Muhammad Ariel Aryandita Fidianto

ARTIKEL TENTANG PERKEMBANGAN KEDEWASAAN ANAK SEKOLAH

*LATAR BELAKANG

     Saya membuat artikel ini untuk mengetahui apakah kita sebagai calon pendidik penting untuk mengetahui perkembangan kedewasaan anak didik disaat saya melihat belakangan ini anak-anak banyak yang sudah dewasa sebelum waktunya dikarenakan mereka terkena pengaruh dari budaya luar dan disini kita harus mengantisipasi agar anak didik kita lebih terjaga dari pengaruh budaya luar yang dapat merusak sikap dan perilaku mereka

     Saya juga menyoroti tindakan orang tua yang membiarkan anak mereka dengan anggapan aku kerja buat anak anggapan itu nggak salah tetapi sediakan lah waktu untuk bersama anak sekurang kurangnya 2 hari dalam 1 bulan jika memang sangat sibuk, dengan adanya pengaruh orang tua anak lebih terkontrol dalam sikap dan tingkah laku anak jika berada disamping orang tua itu akan senang karena ada yang mendengarkan cerita dia dan dia lebih terbuka dalam pikirannya

*PEMBAHASAN

     Di artikel ini saya akan memaparkan materi sesuai di judul, kita tau kalau di Indonesia pendidikan dibagi oleh beberapa kelas dan yang akan kita bahas yakin SD dan SMP saja karena jika sudah membahas SMA sudah bukan tanggungan saya lagi. Di SD ada beberapa kelas dari kelas1sampai kelas 6 di SMP ada 3 kelas. akhir-akhir ini saya melihat di daerah saya anak- anak SD yang masih kecil sudah mengucapkan kata-kata kasar yang itu merupakan pengaruh dari adanya teknologi, teknologi itu bagus tetapi ada beberapa oknum yang salah dalam menggunakannya contohnya yaitu Livestream dengan berkata kasar dan sebagainya mirisnya lagi anak-anak SMP sudah mengenal video porno yang di siarkan melalui aplikasi penayangan yang seharusnya anak seusia SMP itu fokus untuk belajar dan mengejar SMA dengan adanya handphone malah disalah gunakan apalagi kemarin saya sempat lihat di salah satu platfrom media sosial bahwa ada sekumpulan anak SD yang sudah merokok miris bagaimana caranya mereka bisa mendapatkan rokok tersebut yang seharusnya hanya bisa diperjual belikan untuk orang berusia 18+ dan tidak untuk anak-anak bagaimana mau tercipta Indonesia emas jika generasi sekarang rusak oleh pengaruh budaya luar.

     Itu semua bisa terjadi karena anak tersebut bergaul dengan orang orang yang lebih tua jadi mereka menganggap itu benar apalagi diperparah dengan adanya sikap orang tua yang mengacuhkan anaknya seperti anaknya dibiarkan begitu saja dan tidak di kontrol. Saya sempat mendengar kabar kalau ada anak smp ikut tawuran bersama anak SMA, saya menyayangkan kurangnya penyikapan terhadap aksi aksi tersebut saya tidak ingin menyalahkan berbagai pihak siapa tau anak tersebut memang susah di urus dan ingin lebih dimengerti mungkin juga faktor orangtua yang terlalu sibuk dalam pekerjaan sehingga mereka lupa bahwa kebahagiaan anak juga penting saya pernah mendengarkan cerita dari dosen saya jika ada anak dari keluarga kaya memalaki anak yang dari keluarga kalangan kebawah karena anak orang kaya itu kurang mendapatkan kasih sayang orangtua. Di Sd sekarang saya melihat bahwa anak-anak SD sekarang itu mereka sudah berpacaran entah dengan alasan apapun pacaran dilakukan di Sd yang pastinya menimbulkan kekhawatiran pada generasi selanjutnya dan saya lebih menyoroti berita ada beberapa anak SMP dicabuli oleh orang heran knp orang yang tau bahwa perbuatan tersebut salah kok masih dilakukan bahkan sampai hamil dan itu menandakan bahwa mungkin kurangnya sikap orang tua yang tidak menasehati anaknya agar tidak melakukan perbuatan tersebut mungkin juga kerana sisi agamanya kurang yang menjadikan hal tersebut bisa terjadi kedewasaan pada anak selalu diiringi oleh sikap atau perilaku mereka dan bagaimana jika sikapnya tidak berubah? Bisa jadi karena ia terbiasa seperti itu  makanya kita sebagai calon pendidik harus bisa mengajarkan nilai nilai kehidupan supaya nantinya anak didik tersebut tidak melakukan tindakan yang membuat fisik atau mental orang lain terlukai kedewasaan pada anak sekolah kalau di Sd ya masih suka main main di kelas 123 masih main main dikelas 456 sudah memikirkan nilai untuk masuk ke SMP, SMP di kelas 7 masih suka bercanda bareng temen itu masih tidak apa apa dikelas 89 sudah mulai berubah sudah memikirkan nilai untuk naik ke SMA favorit nah jika ada anak SD yang kepintarannya melebihi anak SD pada umumnya bagaimana? Menurut saya jangankan terburu buru naik ke SMP karena mungkin mental nya blm terlatih di Sd belum puas bermain dengan anak SD lainya jika langsung di naikan ke SMP maka akan adanya perbedaan karakteristik dan anak akan cenderung menyendiri karena tidak adanya teman yang menemaninya dan takutnya lagi anak akan dibuli atau anak akan diajarkan hal yang aneh aneh karena perbedaan usia dan karakteristik.
     Anak yang kedewasaan ya terlambat cenderung tidak tau kalau ia kurang dewasa karena umur hanyalah angka yang mengetahui kedewasaan adalah orang lain, nah disini fungsi guru mengajarkan nilai nilai kehidupan agar anak mengubah perilaku dan menerima saran dari orang lain dan tidak direndahkan karena kedewasaan pada anak tersebut sudah terbentuk. Saya menyoroti perilaku pada anak sekolah yang suka berbicara kasar karena jelas itu tidak di perbolehkan saya akhir akhir ini melihat YouTube dan banyak youtuber yang berkata kasar dan seharusnya itu tidak disiarkan Kepada anak tetapi kenapa kok disiarkan kepada anak itu yang saya pertanyakan dan kemarin juga saya iseng cek di tiktok apakah ada tiktoker yang berkata kasar tetapi saya malah menemukan konten kreator yang berkerudung malah menggunakan baju ketat dengan alibi konten kreator itu memperlihatkan makanan bukan dirinya, hei anda anda tau itu salah bagaimana jika anda dilihat oleh anak anak itu menyebabkan kedewasaan yang cepat padahal belum waktunya dan konten kreator tersebut sudah disinggung oleh konten kreator lainya yang mengatakan jika paksi baju ketat gausah pakai kerudung malu maluin agama Islam dan belum direspon malah mengupload konten lagi di tiktok yang saya khawatirkan jika ditonton oleh anak kalau oleh orang lain yang sudah 18+ sih peduli apa gue nah jika ada anak yang tidak sengaja menonton bagaimana yang mungkin menimbulkan kedewasaan yang cepat pada anak apalagi anak SD dan ya mungkin kalian bisa melihat bahwa anak SD sekarang pikirannya sudah kemana mana apalagi terutama anak perempuan yang dikhawatirkan menggiring pikiran negatif pada orang lain yang mengincar anak SD zaman sekarang karena akses untuk melihat hal gal tersebut makin meraja rela melalui ig dan lain lain.
Kesimpulan
Pentingnya pengaruh pendidik untuk mengajarkan prinsip kehidupan dan cara untuk mendapatkan kedewasaan sesuai di umur berapa anak tersebut bertambah umur bertambah pula sikap dewasa yang di punya oleh anak, peran pendidik dan orang tua penting untuk mengarahkan sikap anak untuk tidak melakukan tindakan yang dapat membuat anak terjerumus seperti tawuran,perkelahian antara geng di satu sekolah dan mabuk mabukan, kenapa itu semua bisa terjadi karena kurangnya pengawasan dari orang tua dan pendidik yang menjadikan anak terjerumus kedalam tindakan yang tidak terpuji terutama pada anak SMP yang emosinya sedang labil, pendidik sebagai orangtua kedua di sekolah wajib memberikan pertolongan jika ada anak yang dibuli oleh anak lain entah karena kurangnya pendekatan orang tua atau memang anak tersebut sudah nakal kepada anak lain yang pasti jika ada anak yang dibuli jangan dibiarkan karena itu akan membuat anak trauma atau yang lain seperti pembunuhan seperti yang viral di Amerika ada anak yang dibuli ia akhirnya marah dan membantai seluruh temanya menggunakan senapan mesin milik ayah nya yang diam diam dicuri oleh dirinya. Saya sebagai penulis berharap tidak ada lagi kasus pembulyan di Indonesia untuk kedepanya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun