Kutosari, Doro (06/02) Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) semakin  penting untuk beradaptasi dengan inovasi digital untuk tetap bersaing dalam pasar yang semakin kompetitif. Salah satu langkah terbaru dalam transformasi digital UMKM adalah adopsi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai metode pembayaran yang lebih efisien dan modern.
Melihat hal tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universitas Diponegoro 2024 beranggotakan delapan orang mengadakan program kerja dengan memopulerkan QRIS di Desa Kutosari, Kabupaten Pekalongan. Sebelum melaksanakan program kerja ini, langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan survei di Desa Kutosari terkait data pedagang usaha kecil menengah, terkait dengan lokasi penjualan dan bentuk usaha seperti apa yang dijalankan. Lalu setelah dilakukan pendataan maka akan dilakukan sosialisasi dan pembuatan booklet yang berisikan informasi pengenalan dan panduan QRIS dan nantinya booklet ini akan dibagikan secara door to door ke pedagang kecil menengah di Desa Kutosari.
Program kerja ini dilakukan pada hari Selasa tanggal 6 Februari 2024 di Desa Kutosari, Mahasiswa Tim 1 KKN Undip 2024 mulai menjalankan program sosialisasi secara door to door dan membagikan booklet panduan digitalisasi QRIS kepada 15 pedagang kecil menengah. Para pedagang sangat antusias dan tertarik terhadap pengenalan pembayaran digital QRIS ini. Besar harapan semoga digitalisasi ini membuka peluang untuk para pedagang kecil menengah di Desa Kutosari lebih efisien dan mudah dalam melakukan transaksi jual beli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H