Mohon tunggu...
Ariel Arrayyan
Ariel Arrayyan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

perlukah kau tahu bahwa saya ingin tahu apa yang kau mau tahu?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berjalanlah di Sebelah Kanan

5 Juni 2011   08:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:51 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Coba simak berita yang saya kutip dari bengkuluekspress.com di bawah ini:

Pejalan Kaki Tewas Ditabrak

Posted by redaksi on March 23rd, 2011

KOTA MANNA, BE–Nasib naas menimpa Herman Safri (54) warga Desa Gunung Kembang Kecamatan Manna. Lelaki ini tewas setelah ditabrak sepeda motor yang dikemudikan Naduk (20) warga Bengkenang Kecamatan Bunga Mas. Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 23.00 WIB Senin malam (21/3) lalu.

Berawal ketika Herman berjalan kaki menelusuri tepi jalan raya di dekat rumahnya. Tiba-tiba dari belakang, datang motor Suzuki Satria FU BM 3567 CJ yang dikendarai Naduk. Entah mengapa, Naduk langsung menabrak tubuh korban, sehingga korban langsung tidak sadarkan diri. Mendengar suara benturan, warga sekitar langsung berhamburan keluar rumah.

Mengetahui ada korban terkapar di aspal, warga lalu melarikan korban ke RSUD Manna. Sayangnya, setiba di UGD korban sudah meninggal dunia. Kapolres BS AKBP Drs Jauhari melalui Kasat Lantas AKP M Rikki Ramadhan membenarkan adanya kejadian tersebut. Saat ini sepeda motor Suzuki dan pengendara sudah diamankan di  Mapolres BS.(*)

Sepintas memang berita ini layaknya berita-berita kecelakaan lalu lintas yang biasa kita saksikan di media massa. Namun sesungguhnya dibalik itu terdapat sebuah permasalahan yang begitu besar dan penting yang agaknya tidak disadari oleh kita, para pejalan kaki, disebabkan karena berkaitan dengan kebiasaan masyarakat Indonesia selama ini. Kebiasaan tersebut bahkan kita dapatkan pada bangku pendidikan formal maupun dari perilaku yang dicontohkan dalam masyarakat selama ini, sehingga hal ini telah membudaya dan telah mengakar dalam keseharian kita. Kebiasaan tersebut adalah berjalan kaki di sebelah kiri. Aneh bukan? Kebiasaan yang mungkin kita anggap biasa-biasa saja selama ini sesungguhnya merupakan kebiasaan yang salah.

Coba kita perhatikan kembali sepenggal kutipan dari berita di atas.

...Berawal ketika Herman berjalan kaki menelusuri tepi jalan raya di dekat rumahnya. Tiba-tiba dari belakang, datang motor Suzuki Satria FU BM 3567 CJ yang dikendarai Naduk. Entah mengapa, Naduk langsung menabrak tubuh korban...”

Kata kunci dalam peristiwa ini yaitu pada kata yang telah saya tebalkan ukurannya. yaitu dari belakang, motor menabrak tubuh korban. Kenapa hal seperti ini bisa terjadi? Alasannya karena selama ini kebisaan kita sebagai pejalan kaki yaitu berjalan disebelah kiri justru mengakibatkan kita berjalan membelakangi kendaraan yang melaju. Sehingga secara otomatis, kita tidak akan bisa melihat kendaraan yang melaju dari arah belakang serta kita tidak akan bisa melakukan antisipasi apabila ada kendaraan yang melaju kencang dan kemudian menabrak tubuh kita.

Masalah selanjutnya, kecelakaan-kecelakaan seperti ini terjadi bukan pada jalan raya, namun kebanyakan terjadi pada jalan-jalan lingkungan yang dari segi dimensi lebarnya kecil (± 4 meter) sehingga ruang gerak para pengendara kendaraan bermotor dan pejalan kaki juga ikut kecil, dan kemudian dari segi ruang bagi pejalan kaki dimana hanya menggunakan bahu jalan yang sempit sebagai tempat pergerakannya. Hal inilah yang kemudian menjadi factor yang kemungkinan berpengaruh besar terhadap kecelakaan seperti pada contoh kasus di atas.

[caption id="" align="aligncenter" width="356" caption="Sekumpulan Anak Yang Berjalan di Sebelah Kiri"][/caption]

Lain halnya dengan apabila kita berjalan di sebelah kanan. Kendaraan yang melaju akan datang dari arah depan sehingga kita lebih mudah untuk melihat serta mengantisipasi gerak kendaraan yang kemungkinan bisa membahayakan keselamatan diri.

Oleh karena itu, setelah membaca ini ada baiknya kita perbaiki paradigma selama ini mengenai kebiasaan berjalan kaki di sebelah kiri yang dianggap benar. Mulai saat ini baiknya kita membiasakan diri kita untuk mulai berjalan di sebelah kanan.(*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun