Suku Dayak adalah salah satu kelompok etnis asli Indonesia yang mendiami sebagian besar wilayah Kalimantan, yang meliputi Indonesia dan Malaysia. Dikenal dengan budaya yang kaya dan tradisi yang masih lestari, Suku Dayak memiliki berbagai ritual dan kebiasaan yang menarik untuk dipelajari. Dalam kehidupan mereka, unsur spiritualitas dan hubungan dengan alam sangat kuat, serta kebiasaan yang diwariskan turun-temurun, menciptakan sebuah identitas budaya yang unik. Berikut adalah beberapa tradisi dan ritual yang menarik pada Suku Dayak.
 1. pemanjangan telinga
Tradisi pemanjangan telinga pada Suku Dayak biasanya dimulai sejak usia muda, meskipun ada perbedaan antar kelompok etnis Dayak mengenai usia dan cara yang digunakan. Umumnya, proses ini dilakukan ketika seorang anak berusia sekitar 10-12 tahun, meskipun beberapa suku memulai tradisi ini lebih awal atau lebih lama, tergantung pada kebiasaan setempat. Pemanjangan telinga dimulai dengan penusukan lubang pada daun telinga menggunakan alat tradisional seperti tusuk gigi atau kayu. Setelah itu, peserta ritual ini akan mulai memakai cincin atau gelang dari kayu atau logam tipis di telinga mereka. Cincin-cincin ini akan diganti dengan cincin yang semakin besar seiring berjalannya waktu. Proses ini berlangsung bertahap, di mana ukuran cincin yang lebih besar dipakai secara bertahap hingga telinga tercapai panjang yang diinginkan.
Telinga yang panjang dipercaya bisa mendatangkan keberuntungan, serta melindungi pemiliknya dari gangguan roh jahat atau kekuatan negatif lainnya. Ada pula keyakinan bahwa telinga yang panjang membuat seseorang lebih mampu mendengar pesan-pesan roh leluhur, sehingga mereka lebih dekat dengan dunia spiritual dan lebih mudah menerima bimbingan dari roh-roh tersebut. Dalam tradisi animisme Suku Dayak, telinga panjang juga diasosiasikan dengan kebijaksanaan dan kemampuan untuk mendengarkan dengan lebih hati-hati dan penuh perhatian, baik dalam konteks hubungan antar manusia maupun hubungan dengan alam dan roh. Proses pemanjangan telinga bisa diikuti dengan serangkaian doa atau ritual yang melibatkan pemimpin adat atau dukun untuk meminta keselamatan dan keberkahan.
2. tatto
Proses pembuatan tato pada Suku Dayak umumnya sangat unik dan tradisional, menggunakan teknik yang telah diwariskan turun-temurun. Proses ini memerlukan keterampilan dari seorang tukang tato atau seniman tato yang terampil dalam membuat desain dan melukiskan gambar di tubuh dengan menggunakan alat-alat sederhana, seperti jarum yang terbuat dari bambu atau tulang hewan.Berikut adalah beberapa langkah dalam proses pembuatan tato tradisional Dayak:
- Desain: Desain tato biasanya dibuat dengan gambar yang sangat detail, melambangkan alam, binatang, atau elemen-elemen penting dalam kehidupan spiritual. Desain ini sering kali melambangkan kekuatan alam atau pelindung roh yang melindungi pemiliknya.
- Alat dan Bahan: Tato tradisional Dayak sering menggunakan tulang atau bambu yang dipasangkan dengan jarum-jarum kecil. Arang atau warna alami dari tumbuhan digunakan untuk membuat tinta tato, yang kemudian ditorehkan ke kulit dengan metode penusukan secara manual.
- Ritual dan Doa: Selama proses pembuatan tato, sering kali dilakukan ritual atau doa untuk memohon keberkahan dan perlindungan kepada roh leluhur. Beberapa tato, terutama yang bersifat magis atau spiritual, dianggap memiliki kekuatan tertentu, seperti memberikan kekuatan atau perlindungan bagi pemakainya.
Dalam masyarakat Dayak, tato bisa menunjukkan berbagai aspek kehidupan, seperti:
- pencapaian Hidup: Tato sering digunakan untuk menandai pencapaian penting dalam kehidupan seseorang, seperti keberhasilan dalam perburuan, ke lahiran anak, atau pernikahan. Setiap tato bisa menjadi simbol dari suatu perjalanan hidup yang telah dijalani.
- Keberanian dan Kehormatan: Beberapa tato pada tubuh Dayak, terutama yang dilakukan pada laki-laki, menggambarkan keberanian dalam perang atau perburuan. Tato ini menjadi tanda bahwa pemiliknya pernah melalui pertempuran atau berburu dengan penuh keberanian.
- Ritual dan Kehormatan Leluhur: Bagi beberapa kelompok Suku Dayak, tato juga digunakan dalam upacara persembahan kepada roh leluhur atau sebagai bagian dari ritual spiritual. Tato dianggap sebagai sarana untuk menjaga hubungan yang erat dengan dunia roh dan untuk melindungi pemiliknya dari gangguan roh jahat.
- Simbol Keindahan: Tato juga merupakan bagian dari estetika budaya, sebagai cara untuk mendekorasi tubuh. Bagi perempuan Dayak, tato sering kali menjadi bagian dari penampilan tradisional yang memperlihatkan kecantikan dan identitas etnis mereka.
3. ritual tiwah