Mohon tunggu...
Carl Stone
Carl Stone Mohon Tunggu... -

hidup adalah keseimbangan..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Idihh... Anak Kecil Kok Makan Kelelawar...

26 Oktober 2010   15:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:04 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"uahhh...mantap.., eunak..".celetuk empat orang anak-anak sambil menunjukkan sebatang bambu yang telah ditusuk dua ekor kalelawar yang baru saja dibakar. Itulah secuplik adegan dalam program Laptop si Unyil yang ditayangkan 13.30 wib. Mereka  nampak begitu bersuka cita menyantap makan siang dengan menu kalelawar, Seolah-olah ingin mengatakan kepada teman sebayanya di seluruh pelosok nusantara yang sedang menyaksikan program tersebut, bahwa inilah satu menu makanan lezat, makanan sehat, atau makanan yang sangat layak dinikmati oleh anak-anak. Tentu tidak sulit untuk memperoleh atensi dari segmentasi yang memang akan dibidik yaitu dunia anak-anak, karena memang tayangan ini ada pada jam-jam sepulang anak sekolah. Sebenarnya dilihat dari keseluruhan kontennya saya anggap punya nilai edukasi baik buat anak-anak maupun orang dewasa. Tapi saya hanya ingin mengingatkan pemilik program bahwa anak-anak sangat mudah merekam sebuah prilaku dengan kemampuan daya saring yang memadai. Justru kita khawatir anak akan menelan mentah-mentah sugesti yang di diberikan dan menganggap memakan apa saja bukanlah jadi soal, padahal sebelum tayang seharusnya ada referensi yang berimbang baik ditinjau dari aspek kesehatan, kepatutan, kehalalan, atau layak tidaknya sesuatu dijadikan menu santap buat anak-anak. Kita mungkin belum lupa bagaimana tayangan-tayangan semisal Smack Down atau Iklan Rokok harus digeser atau bahkan dilarang tayang karena dapat mensugesti anak untuk berprilaku negatif. @Tulisan ini hanya dimaksudkan sebagai bahan masukan bagi para pengelola program anak-anak, di pertimbangkan ya syukur...tidak dipertimbangkan juga tidak bisa apa-apa *** peace ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun