Ternyata kedatangan Maria Ozawa atau Miyabi ke Indonesia tidak sekedar jalan-jalan atau main film. Sebuah situs mengatakan maksud bolak-baliknya Miyabi tak lain dalam rangka survei prilaku dan kecendrungan pemilih di Indonesia. Rupanya dia tertarik ikut dalam persaingan memperebutkan kursi orang nomor satu di republik seribu pulau ini.
Berita tentang banyaknya selebritis yang ikut pemilukada di sini ternyata menginspirasi Miyabi untuk bersaing dengan kandidat yang sudah karatan di dunia politik.
Menurut seorang analis politik yang juga konsultan politik Miyabi , untuk memenangkan pemilu di Indonesia ternyata tidak sesulit yang dibayangkan tokoh2 politik.
Obama yang kulit hitam saja mampu jadi presiden di negara yang para pemilihnya terkenal sangat rasional, konon pula di Indonesia yang para pemilihnya cenderung, gampang disugesti dan tertipu hanya dengan kalimat "Bim Salabin Jadi Apa, prok..prok..", Ujar sang penasehat.
Menurut hasil survei LSI (lembaga Survei Iseng2), yang dibutuhkan para pemilih di Indonesia pada saat pemilu adalah :
Popularitas, Yang kurang poluler saja bisa menang apalagi yang pupuler.
Pencitraan, sejauh mana kandidat presiden menunjukkan citra yang sempurna, baik dari mimik wajah, busana yang dikenakan, cara berbicara, cara berjalan,cara bersalaman, cara menyapa pendukung,dan satu lagi citra merasa seolah-olah sedang teraniaya.
Uang, tentu saja bagian terpenting dalam memilih calon, sebab rakyatpun tahu hanya itu kesempatan mendapatkan uang karena setelah menang semua kandidat akan lupa pada pemilihnya, apalagi janji-janji politiknya. Istilah pedagang "Cash and Carrie".
Promosi Iklan, promosi terus menerus secara masif, kalau perlu menggunakan jinggle2 seperti Mie instan, bubur bayi,atau jingle sepeda motor.
Tentu bukan hal yang sulit bagi Miyabi, bahkan dia pernah melakukan hal-hal yang jauh lebih sulit yang orang lain takkan berani melakukannya.