Selamat siang kompasianers, ini kali pertama saya dalam menulis artikel disini, mohon bimbingannya dan maaf bila ada salah-salah kata.
Pada saat kampanye seperti ini, “memainkan” isu SARA untuk menjatuhkan lawan politik memang cukup ampuh. Mengapa saya mengatakan demikian, karena sifat fanatisme kita terhadap SARA kita masing-masing masih sangat kuat.
Saya sebelumnya hanya menjadi pembaca berita saja, namun kali ini saya mencoba untuk mencurahkan pemikiran saya disini.
Namun saya mau meminta maaf sebelumnya, saya tidak bermaksud untuk menyinggung ataupun mengusik kalangan tertentu dengan hal ini. Namun menurut saya pribadi, SARA, terutama agama yang kita anut adalah hak kita masing-masing sebagai warga negara Indonesia seperti yang telah diatur dalam UUD 1945. Sedangkan untuk suku dan ras, kita sebagai individu tidak dapat memilih untuk lahir dari suku atau ras yang mana.
Memang isu SARA merupakan hal yang sangat sensitif bagi masyarakat Indonesia, tapi bukan berarti hal tersebut dapat menjadi senjata untuk berkampanye. Kita harus ingat dengan keanekaragaman suku di Indonesia, itu mengapa ada slogan Bhinneka Tunggal Ika yang selalu mengingatkan kita mengenai keanekaragaman itu sendiri.
Oleh sebab itu, tidak lah etis apabila menggunakan isu SARA untuk menjatuhkan lawan pada masa kampanye kali ini. Seperti yang sudah-sudah, banyak isu SARA yang muncul berkaitan dengan agama pilihan Jokowi maupun garis keturunan Jokowi. Beberapa waktu lalu, isu yang beredar mengatakan bahwa Jokowi bukanlah seorang muslim dan keturunan Tionghoa. Bagi saya pribadi, hal tersebut tidak pantas dijadikan permainan untuk menjatuhkan lawan politik.
Saya memang tidak tahu benar siapa yang memulai isu tersebut, tapi bagi saya secara pribadi, hal tersebut sangatlah menyesatkan, dikarenakan isu SARA yang dimainkan hanyalah kampanye hitam yang dilakukan untuk menjatuhkan Jokowi dikarenakan kenyataanya tidak seperti itu.
Oleh sebab itu mari kita secara bersama-sama menjaga kampanye kali ini agar dapat berjalan dengan sehat, dan jangan mau terpengaruh isu SARA yang selalu ditargetkan kepada Jokowi ataupun Prabowo. Mari kita memilih secara bijak tanpa banyak memikirkan isu SARA, namun mari kita pilih pemimpin yang tepat untuk memimpin bangsa ini agar bangsa ini dapat berkembang dengan pesat dan berbicara banyak di kancah internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H